- Jumlah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) per November 2022 kemarin kurang lebih telah mencapai lebih dari 800 emiten. Jumlah ini sangat mempengaruhi kinerja BEI dalam meningkatkan aktivitas pasar modal di Indonesia.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Oktober 2022, jumlah investor pasar modal mencapai 9,98 juta orang. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar 33,19%.
Peningkatan jumlah investor maupun aktivitas investasi di pasar modal menjadi penting karena akan berdampak pada meningkatnya perekonomian di Indonesia.
Baca Juga: Wajib Simak! Jadwal Cum Dividen 10 Emiten Hari Ini
Berbicara mengenai investasi saham tidak terlepas dari emiten itu sendiri. Dengan banyaknya jumlah emiten yang tercatat di BEI, pemilihan saham menjadi sangat menarik.
Salah satu emiten yang sangat disoroti baru-baru ini adalah PT. Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG). Emiten yang bergerak di bidang investasi terutama di sektor pertambangan batubara ini, menjadi emiten yang diuntungkan karena kenaikan harga batubara.
Emiten yang sudah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sejak 18 Desember 2007 ini selalu memberikan dividen kepada investor dengan nilai yang fantastis. Sejak IPO hingga saat ini, ITMG selalu rutin ‘bagi-bagi’ dividen setiap tahunnya.
Baca Juga: Lomba Tarik Tambang untuk Rekor MURI di Makassar Tewaskan 1 Orang
Dalam 5 tahun terakhir sejak tahun 2018, secara berturut-turut ITMG memberikan dividen sebesar Rp. 3.260 per lembar, Rp. 2.750 per lembar, Rp. 877 per lembar, Rp. 1.385 dan yang terbaru pada tahun 2022 ini ITMG memberikan dividen sebesar Rp. 7.168 per lembar saham.
Dividen yang diberikan ITMG setiap tahun sudah termasuk dividen interim dan dividen final.
Sekedar informasi, mengutip dari laporan keuangan perusahaan pada kuartal III 2022, emiten yang dimiliki perusahaan asal Thailand, Banpu Public Company Limited ini mencatatkan laba bersih sebesar US$ 893,81 juta atau setara dengan Rp. 1,37 triliun (Rp. 15.400 = US$1).
Laba bersih tersebut melejit naik sekitar 230% dari periode sebelumnya sebesar US$ 271,50 juta.***