- Mixue merk bisnis asal China masuk ke Indonesia pada tahun 2020, toko pertamanya ada di Cihampelas Walk, Bandung.
Sebelumnya, Mixue yang sudah ada sejak tahun 2017 ini didirikan oleh Zang Hongchao, pria asal China. Kemudian, bisnis ini pun ia kembangkan hingga seperti sekarang.
Kesuksesannya membuat bisnis toko es krim dan minuman teh di China, lalu ia melakukan ekspansi pada bisnisnya hingga ke Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Deretan Fakta Mixue, Gerai Es Krim Asal China yang Disorot MUI
Bagi China, aktivitas perdagangan di Indonesia sangat menarik mengingat jumlah penduduk kita paling banyak di Asia Tenggara.
Rahasianya dengan harga es krim dan minuman teh kekinian yang murah dan terjangkau, tapi merajalaela, ada dimana-mana.
Maka dari itu, bisnisnya menggunakan konsep franchise. Dalam bahasa Indonesia bisnis ini disebut waralaba.
Artinya siapapun yang memilki modal bisa menjalani bisnis dan membuka toko Mixue dan menjual produk-produk es krim dan minumannya.
Pemilik modal bisa melakukan perjanjian dengan Mixue untuk memeproleh hak untuk menjual produk Mixue.
Kebabasan bisnis inilah yang menyebabkan Mixue berkembang biak dengan cepat. Seolah-olah sepanjang mata memandang ada gerai toko Mixue.
Pada tahun 2020 hingga 2022 sudah ada 300 gerai toko kurang lebih tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Mixue Indonesia di bawah PT. Zisheng Pacific Trading sebagai pemilik usaha tentu memilki berbagai persyaratan kepada mitranya yang hendak melakukan bisnis franchise dengannya.
Seperti yang dilansir oleh Bursa Efek Indonesia, syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut.
1. Untuk harga franchise kurang lebih Rp700 Juta hingga Rp800 Jutaan.