– Seiring perkembangan digital dunia di Indonesia, maka semakin beragam juga profesi yang ada.
Tidak hanya profesi yang berkaitan dengan perkembangan digital, profesi lainnya turut ikut serta dengan era digital. Salah satunya adalah penulis.
Di Indonesia menjadi penulis adalah salah satu profesi yang cukup menjanjikan. Sebab banyak aspek pekerjaan membutuhkan jasa penulisan, baik online maupun offline.
Baca Juga: Tag Heuer Hadirkan Seri Terbaru Jam Tangan Carrera Chronograph, Dipatok Rp400 Juta Gara-gara Ini
Cabang penulisan tidak hanya untuk nonfiksi saja, mulai dari pekerjaan pengisi konten atau content creator, mempromosikan produk atau copy writer, blogger, hingga novelis.
Namun ada profesi penulisan yang masih terdengar asing di kalangan masyarakat, yaitu sebagai Ghostwriter.
Ghostwriter atau penulis siluman tidak ada kaitannya dengan hantu. Sebab Ghostwriter merupakan seorang penulis yang tidak ingin mencantumkan namanya pada tulisan yang dia buat sendiri.
Umumnya konten tulisan berupa buku atau artikel. Namun yang membedakan dengan yang lain, penulis ini hanya menulis untuk orang lain tanpa mendapatkan kredit atas nama mereka.
Keuntungan yang didapatkan oleh Ghostwriter adalah berupa fee yang dibayar oleh pengguna jasa mereka.
Selain itu, jasa Ghoswriter adalah jasa yang paling banyak dicari, sebab dibutuhkan untuk membuat artikel maupun membuat copywriting media digital. Umumnya perusahaan-perusahaan yang membutuhkan jasa tersebut.
Di luar negeri, Ghostwriter menerima fee antara 50.000 – 250.000 Dollar Amerika per proyek. Setiap proyek membutuhkan waktu tahunan. Sementara di Indonesia berkisar Rp250 ribu per halaman.
Ada beberapa skill yang harus dilakukan untuk menjadi Ghostwriter. Berikut penjelasannya lebih lanjut.