bdadinfo.com

Ternyata Ini Sejarah Konsep Restoran All You Can Eat yang Sekarang Digandrungi Banyak Orang - News

Ternyata Ini Sejarah Konsep Restoran All You Can Eat yang Sekarang Digandrungi Banyak Orang. (pexels.com)

 - Restoran yang mengandalkan konsep all you can eat memang menjadi buruan banyak orang, dengan harga yang terjangkau pelanggan dapat menikmati santapan apa pun yang diinginkan.

Konsep all you can eat yang diadopsi oleh banyak restoran, sebenarnya tidak berbeda dengan konsep makan prasmanan ala Indonesia yang dapat ditemui di berbagai perhelatan hajatan.

Yang membuat berbeda antara prasmanan ala Indonesia dengan restoran all you can eat, tentunya adalah dalam hal cost/biaya, yang satu dapat dinikmati gratis oleh tamu undangan, sedangkan yang lainnya terdapat biaya yang ditetapkan untuk dibayarkan.

Baca Juga: Mulai dari Rp65 Ribu, 5 Restoran All You Can Eat Jakarta yang Paling Direkomendasikan! Harganya Terjangkau

Lalu, bagaimana sih konsep restoran all you can eat dapat menjamur?

Nah, usut punya usut, all you can eat ini ternyata konsep penyajiannya dimulai sejak abad ke-16. Konsep makan ini dicetuskan pertama kali oleh masyarakat Swedia, dikutip oleh , 12 Maret 2023, dari Sindonews yang melansir Food and Wine.

Hal tersebut (konsep all you can eat) sangat berbeda dengan yang ditemui di Indonesia, di mana banyak diadopsi oleh restoran yang mengusung tema Jepang.

Di Swedia, konsep all you can eat, kala itu disebut sebagai brannvinsbord. Brannvinsbord adalah acara makan-makan sepuasnya yang diadakan dalam rangka menyambut tamu yang akan menghadiri sebuah pesta besar. Acara makan sepuasnya tersebut berlangsung di sebuah meja roh.

Baca Juga: HALAL, 10 Restoran All You Can Eat Bandung Ini Cocok Buat Acara Bukber! Tentunya Murah dan Enak

Pada meja roh tersebut tersaji makanan sederhana, yakni roti, mentega, keju, daging yang diawetkan, dan ikan asap. Sedangkan untuk makanan utama, berupa brannvin, yaitu vodka tradisional.

Brannvin merupakan hasil penyulingan dari kentang atau biji-bijian yang dihidangkan di atas meja bersama minuman alkohol lainnya.

Kemudian, pada abad ke-18, masyarakat Swedia mengubah brannvinsbord menjadi smorgasbord. Smorgasbord adalah sajian yang terdiri atas campuran hidangan hangat dan dingin, seperti ikan asin, telur, buah-buahan, dan sayuran.

Smorgasbord biasanya dihidangkan untuk para tamu yang kelaparan setelah melakukan perjalanan yang jauh. Konsep makan smorgasbord ditunjukkan oleh Swedia pada saat Olimpiade tahun 1912 di Stockholm.

Smorgasbord yang diperkenalkan oleh Swedia pada ajang Olimpiade rupanya menuai respon positif yang terus berlanjut. Salah satu buktinya, pada Pameran Dunia tahun 1939 di New York, masyarakat Amerika begitu menikmati smorgasbord di restoran bernama Three Crowns di paviliun Swedia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat