- Setiap penyakit mesti diwaspadai akan pengaruhnya pada tubuh, tidak terlepas Papilledema. Baru-baru ini, dikabarkan bahwa mantan penjaga gawang Timnas Indonesia, Kurnia Meiga, mengidapnya.
Meski jarang terdengar, Kurnia Meiga mungkin bukan satu-satunya orang yang mengidap Papilledema. Ia bermain untuk Timnas Indonesia sebelum menderita penyakit itu.
Timnas Indonesia memang sempat mengandalkan Kurnia Meiga menjadi penjaga gawangnya, namun itu harus terhenti karena Papilledema.
Bukan keputusan yang ingin diambilnya tapi Kurnia Meiga harus berhenti bermain dan pensiun dari dunia sepak bola karena didiagnos mengidap Papilledema.
Ini terjadi pada 2017 lalu. Tapi, apa sebenarnya Papilledema itu yang sampai bisa menghentikan karir Kurnia Meiga? Simak penjelasannya di bawah ini.
Papilledema adalah pembengkakan saraf optik yang menghubungkan mata dengan otak. Saraf optik ini berada di area optic disc.
Baca Juga: Tips Kesehatan: Bisul Sering Muncul? Waspadai Sistem Imun Sedang Melemah, Begini Cara Mengatasinya
Optic disc ini sendiri adalah area saraf optik masuk ke bagian belakang bola mata dan di dalam. Optic disc terdiri atas kumpulan serat saraf yang membawa informasi visual.
Pembengkakan yang terjadi adalah reaksi dari tekanan yang terbangun di dalam atau sekitar otak, yang bisa disebabkan oleh banyak hal.
Papilledema ini bisa menjadi tanda peringatan akan kondisi medis serius yang membutuhkan penanganan, seperti tumor otak atau pendarahan.
Tapi, tekanan yang pun bahkan tidak bisa dilacak, maka dari itu butuh ditangani. Jika tidak, bisa menuntun pada kebutaan.
Penyebab Papilledema
Papilledema bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti cedera kepala, tumor otak atau sumsum tulang belakang, peradangan otak atau lapisannya (c/ meningitis), dan tekanan darah tinggi yang ekstrem.