bdadinfo.com

Heboh Influencer Bagikan Pengalaman Berhubungan Intim saat Menstruasi, Apakah Aman? Begini kata Seksolog - News

Heboh Influencer Bagikan Pengalaman Melakukan Hubungan Intim saat sedang Menstruasi, Apakah Aman? Begini kata Seksolog/ Pexels


- Influencer Andrea Gunawann membagikan pengalamannya saat melakukan hubungan seks di masa menstruasi pada akun Twitternya @catwomanizer.

Andrea mengaku menggunakan flex menstrual disc yang merupakan alat bantu berhubungan seks saat menstruasi.

Hal tersebut memicu perdebatan publik karena menurut seksolog aktivitas seksual saat menstruasi dapat menyebabkan penyakit kelamin hingga infeksi menular seksual.

"Akhirnya nyobain berhubungan seksual saat menstruasi pakai flex menstrual disc. Ternyata nyaman, nggak ganggu aktivitas seksual sama sekali, bahkan nggak 'berasa'," cuitan Andrea.

Menurutnya dengan menggunakan menstrual disc efektif jadi membuat darah menstruasi tidak luber kemana-mana.

Baca Juga: Cari Tahu Sejarah Kota Bukittinggi Sumatera Barat pada Masa Penjajahan hingga Kemerdekaan RI

Andrea juga mengaku banyak manfaat yang ia dapat saat berhubungan seks di masa menstruasi namun tidak diiringi dengan penelitian langsung sehingga membuat warganet merasa ragu.

dr. Haekal Anshari selaku Seksolog menjabarkan konten edukasi di akun Instagramnya bahwa darah haid mengandung sisa jaringan dari dari dinding rahim yang luruh setelah ovulasi.

"Kadar pH darah haid sama seperti darah biasa, namun dengan kadar protein, kolesterol dan bilirubin yang cenderung lebih rendah," jelasnya.

Maka ia menyimpulkan berhubungan seks saat menstruasi bisa membahayakan kesehatan, karena dapat meningkatkan risiko penyakit kelamin dan infeksi menular seksual (IMS) apalagi tidak menggunakan kondom atau pengaman.

Saat menstruasi rahim akan sedikit lebih terbuka maka bakteri dan virus dapat dengan mudah masuk sehingga dapat memicu pertumbuhan jamur dan menyebabkan infeksi jamur vagina.

"Ini karena selama haid kadar pH vagina meningkat sehingga bakteri floral normal vagina tidak bisa menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen seperti jamur," tutup dr. Haekal.***

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat