- Pulau Samosir rupanya memiliki cerita rakyat yang menghanyutkan.
Salah satu cerita legendaris yang telah diwariskan dari generasi ke generasi adalah tentang asal muasal Marga Batak.
Kisah ini merangkum perjalanan panjang dari Siraja Batak, Boru Tatan debata, hingga terbentuknya Marga Batak.
Baca Juga: Makin Ciamik! Update Lengkap Jalan Tol Trans Sumatera, ke Jakarta Enaknya Lewat Mana ya?
Pasalnya, marga ini memiliki cabang-cabang seperti Marga Sinaga, Situmorang, Simatupang, dan masih banyak lagi.
Legenda dimulai dengan kisah cinta yang menghangat di tengah udara sejuk Pulau Samosir.
Siraja Batak adalah tokoh utama dalam cerita ini, dan dia tinggal bersama istrinya yang cantik, Boru Tatan debata.
Mereka menjalani hidup yang damai di tengah hamparan alam yang menakjubkan.
Kehidupan mereka diberkahi dengan kelahiran dua anak yang berharga: Guru Tatea Bulan dan Raja Isumbaon.
Anak pertama, Guru Tatea Bulan, memiliki keturunan yang menjadi penerus cerita ini.
Dia memiliki seorang putri bernama Boru Baso Burning, yang kelak menjadi sumber cabang Marga Batak yang khas.
Boru Baso Burning memiliki lima anak, termasuk Si Raja Biak Biak, Tuan Sariburaja, Limbong Maulana, Sagala Raja, dan Mauraja, serta empat putri.