- Kuliner tidak hanya sekadar tentang rasa, tetapi juga membawa cerita dan nilai-nilai budaya yang tersembunyi di balik setiap gigitannya.
Salah satu contoh yang menarik adalah kue Maksuba, sebuah kue tradisional yang berasal dari Palembang.
Kue ini tidak hanya memanjakan lidah dengan kelezatannya, tetapi juga mengandung makna mendalam tentang kesabaran dan ketekunan.
Baca Juga: Kebersamaan IKASPENDEL Diapresiasi Wali Kota Padang Hendri Septa
Salah satu kue tradisional yang tak pernah absen dalam perayaan tertentu di Palembang, seperti acara lamaran, pernikahan, atau Idulfitri, adalah kue maksuba.
Dalam konteks asalnya, kue maksuba memiliki peran khusus sebagai hadiah dari calon pengantin pria saat mengunjungi rumah calon pengantin perempuan.
Pada momen Idulfitri, kue ini juga menjadi bagian dari kunjungan pasangan pengantin baru ke orang tua atau mertua sebagai bentuk penghormatan kepada mereka.
Maksuba memiliki kemiripan dengan kojo, kue tradisional lain dari Palembang, meskipun berbeda dalam komposisi.
Maksuba mengandung susu dan memiliki warna kuning dengan garis-garis hitam di tengahnya, yang sedikit mengingatkan pada tampilan kue lapis legit.
Bahan-bahan dasarnya termasuk telur, gula pasir, mentega, vanila, serta susu kental manis berwarna putih.
Baca Juga: Anti Gabut! Rekomendasi Cafe di Riau yang Buka sampai Malam, Sajikan Berbagai Jenis Kopi
Daya tarik khusus maksuba terletak pada penggunaan telur bebek sebagai bahan utamanya, memberikan tekstur padat dan lezat pada kue ini.
Proses pembuatan kue membutuhkan sekitar 28-30 butir telur bebek.