bdadinfo.com

Ratusan Siswa SMK Negeri 1 Sumbar Ramaikan Booth PLN saat Sosialisasi Kompor Induksi - News

Ratusan Siswa SMK Negeri 1 Sumbar Ramaikan Booth PLN saat Sosialisasi Kompor Induksi  (Humas PLN )

- Ratusan siswa SMK Negeri 1 Sumbar ramaikan booth PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Padang saat sosialisasi kompor induksi.

Guru-guru dan ratusan siswa ramaikan melihat langsung kemudahan dan kelebihan memasak menggunakan kompor induksi ini. PLN diantaranya menunjukkan bahwa penggunaan kompor induksi terbukti aman, mudah dan efisien.

Keamanan didapatkan dari perangkatnya yang berteknologi canggih dan minim resiko. Kompor induksi juga tidak menyebabkan panas pada area kompor dan sekitarnya karena hanya menginduksi perangkat masak yang melekat diatasnya. Pada sisi efisiensi, penggunaan kompor induksi dapat memberikan efisiensi sekitar 60%.

Baca Juga: Srikandi PLN Edukasi Keselamatan Ketenagalistrikan pada Ratusan Siswa SMK Negeri 1 Sumbar

Rumah tangga kecil rata-rata mengkonsumsi 11,4 kg LPG subsidi, biayanya sekitar Rp79.400 per bulan setelah disubsidi pemerintah sebesar Rp125.400. Artinya jika ditotal, biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan LPG sebulan mencapai Rp204.800 per bulan. Jika dibandingkan dengan penggunaan kompor induksi, diasumsikan sebesar 82 kWh dengan harga listrik per kWh adalah Rp1.444,7. Jadi biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan kompor induksi adalah Rp118.465.

Manager PLN UP3 Padang Yusuf Hadiyanto menyampaikan, PLN siap mendukung masyarakat untuk lebih percaya diri beralih ke kompor induksi.

‘’Suplai kelistrikan di Sumbar cukup dan andal untuk penambahan penggunaan kompor induksi dalam jumlah besar. Jadi pelanggan tidak perlu khawatir. Mari gunakan kompor induksinya, kami urus listriknya,’’ sampainya.

Baca Juga: Simulasi Tanggap Darurat bersama BPBD, PLN Payakumbuh Siapkan Tim Tangguh

Dengan beralih ke kompor induksi, lanjut Yusuf, masyarakat mendukung pemerintah untuk menciptakan kemandirian energi nasional dengan beralih dari gas yang mayoritas adalah energi impor, menjadi menggunakan listrik yang merupakan energi domestik. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat