bdadinfo.com

Jembatan Nusa Penida Ambruk, Ini Antisipasi Kemenhub - News

Jembatan Nusa Penida ambruk (Foto: Detik.com) (Putri Silvia Andrini)



- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Nusa Penida, Bali, mengonfirmasi insiden ambruknya jembatan di dermaga Nusa Penida.

Pada Kamis sore, 15 November 2022 sebagian Movable Bridge (MB) di Dermaga pelabuhan Nusa Penida dilaporkan patah.

Antisipasi yang dilakukan Kemenhub akan memperkuat Movable Bridge atau jembatan penghubung ponton di Dermaga Pelabuhan Nusa Penida.

Baca Juga: Kronologi Penangkapan Begal Motor Petugas Damkar di Tambora, Ujungnya Ditinggal Kabur Teman

Insiden ini terjadi diduga akibat jumlah penumpang yang banyak dalam waktu bersamaan saat akan menuju fast boat sehingga melebihi batas kekuatan jembatan.

Kepala Kantor UPP Kelas II Nusa Penida I Ketut Gede Sudarma memberikan keterangan resminya di Klungkung, Bali pada hari Jumat, 16 Desember 2022.

"Kami menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi berulangnya kejadian serupa di,antaranya adalah akan melakukan penguatan movable bridge," katanya.

"Dan melakukan pembatasan jumlah debarkasi embarkasi penumpang yang melalui movable bridge," tambahnya.

Baca Juga: Elkan Baggott Tak Main di Piala AFF 2022 Bersama Timnas Indonesia, Simak Alasannya

Selanjutnya, mengingat waktu keberangkatan fast boat yang bersamaan di setiap sore hari maka setiap fast boat harus memastikan jumlah penumpang sudah siap untuk berangkat.

Agar fast boat dapat sandar di pelabuhan untuk menaikkan penumpang dan melapor ke Syahbandar. Ia mengatakan upaya lain yang perlu dilakukan adalah dengan pemasangan railing pada tengah-tengah jetty.

Selain itu, pada penambahan bolder, demi keamanan penumpang juga fast boat saat debarkasi dan embarkasi.

"UPP Kelas II Nusa Penida akan meningkatkan pengawasan terkait disiplin penggunaan boarding pass oleh operator kapal fast boat," kata Ketut.

Baca Juga: Ada Ormas Jadi Relawan di SDN Pondok Cina 1, Inikah yang Disinggung Pemkot Depok?

Menata arus keluar masuk kendaraan juga akan dikoordinir oleh koperasi dan petugas keamanan adat Bali. Sehingga para wisatawan menjadi lebih nyaman dalam melakukan perjalanan wisatanya. Insiden tersebut mengakibatkan 25 orang penumpang tercebur ke laut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat