bdadinfo.com

Ahli dalam Bidang Kimia, Dosen Asal Sumatera Barat Ini Ternyata Bersaudara dengan Tokoh Militer Indonesia - News

Ahli dalam Bidang Kimia, Dosen Ini Ternyata Bersaudara dengan Tokoh Militer Indonesia (Universitas Andalas)

Indonesia memiliki beberapa dosen maupun peneliti berkualitas yang kemampuannya tidak kalah dengan luar negeri.

Salah satu contohnya adalah Rahmiana Zein yang saat ini menjadi dosen Universitas Andalas yang berada di Sumatera Barat.

Rahmiana Zein menjadi dosen untuk program studi S2 Ilmu Lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang masih aktif sampai kini.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 11 Halaman 19 Kurikulum 2013: Whom Do You Agree with, Jane or Siti?

Bisa dikatakan bahwa ia sangat ahli dalam bidang kimia, yang dibuktikan dari gelar S1 pada 1982 dan S2 pada 1984 ketika berkuliah di Universitas Andalas.

Ia kemudian meneruskan pendidikannya dan menyelesaikan S3 Analitik Kimia di Gifu University, Jepang, yang membuatnya meraih gelar Ph.D.

Dosen kelahiran Medan, 25 Desember 1956 ini bahkan pernah memiliki sebuah prestasi yang mengesankan berkat dirinya yang ahli dalam bidang kimia.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Orang Palembang Mirip dengan Etnis Tionghoa

Dilansir dari situs Jaist.ac.jp, Rahmiana Zein diketahui menjadi penemu teknik kromatografi tercepat di dunia saat melakukan penelitian disertasi kimia di Gifu University.

Kromatografi adalah teknik pemisahan senyawa kimia atau molekul dalam larutan yang terdiri atas fase diam dan fase bergerak.

Beberapa ilmuwan sudah mencoba teknik kromatografi yang membutuhkan waktu sekitar 100 sampai 1.000 menit, tetapi Rahmiana Zein melakukan sesuatu yang luar biasa.

Baca Juga: Ternyata Tidak Sembarang Orang bisa Menaiki Puncak Jam Gadang di Sumbar, Inilah Alasan Dibaliknya

Dirinya diketahui berhasil untuk melakukan teknik kromatografi dalam waktu hanya 10 menit dan ia melakukannya terhadap beragam senyawa.

Ia melakukan diagnosis terhadap berbagai kandungan seperti urin, air ludah, air sungai, senyawa kanker, dan pencemaran dari bahan bakar serta asap rokok.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat