bdadinfo.com

5 Alasan Haji Agus Salim Mendidik Anak Tanpa Sekolah Formal, Nomor 5 Bisa Bikin Indonesia Pecah Belah - News

Haji Agus Salim dan Anak-Anaknya. (dok. PWMU )

- Haji Agus Salim merupakan seorang Pahlawan asal Minang, Sumatera Barat yang memiliki cara unik dalam mendidik anak-anaknya.

Pahlawan dengan gelar The Grand Old Man ini mendidik anak-anaknya tanpa membiarkan anaknya  mengenyam bangku sekolah formal.

Hal tersebut sudah disepakati oleh Haji Agus Salim dan Zaenatun Nahar, sang istri.

Pendidikan langsung dengan ditangani sendiri itu sudah diperhitungkan oleh Haji Agus Salim semenjak anak pertamanya lahir.

Baca Juga: Kebakaran di Hawaii Hanguskan Kota Lahaina, Ternyata Kota Kelahiran Barrack Obama Mantan Presiden AS ke-44

Dari ke delapan putranya Haji Agus Salim, hanya satu anak yang diberikan akses sekolah oleh Haji Agus Salim, hal tersebut berkaitan dengan kelima alasan ini.

Biaya tidak menjadi alasan mengapa Haji Agus Salim tidak memberikan akses anak-anaknya bersekolah.

Haji Agus Salim memiliki alasannya sendiri mengapa ia tidak memberikan akses anak-anaknya untuk bersekolah.

Berikut adalah 5 alasan Haji Agus Salim mendidik anak tanpa sekolah yang sudah dirangkum oleh tim :

  1. Pendidikan Kolonial yang Utilities Onderwijs

Haji Agus Salim memiliki pendapat bahwa semua pemerintahan kolonial yang menjalankan pendidikan di tanah jajahannya dilakukan secara tidak ikhlas dan tidak murni untuk mendidik. Namun, para penjajah yang mendirikan pendidikan itu berdiri atas asas utilities onderwijs atau atas dasar kepentingan si penjajah itu sendiri.

Baca Juga: Ngeri Tragedi Kebakaran Hawaii, Seruan Pendeta Silva: Hal Terburuk Membiarkan Tuhan Diam

  1. Pendidikan Demi Memenuhi Onderneming

Haji Agus Salim berpendapat bahwa wujud dari pendidikan kolonial Belanda pada hakekatnya demi memenuhi kebutuhan pegawai-pegawai pabrik (onderneming) dan mencetak tenaga-tenaga kasar dan menengah juga untuk menciptakan semangat budak bagi para masyarakat Indonesia.

  1. Syarat Pendidikan Sulit

Akses pendidikan pada masa kolonial masih cukup sulit. Pendidikan hanya tersedia bagi masyarakat yang memiliki status sosial tertentu dengan syarat-syarat yang beraneka ragam.

Haji Agus Salim merupakan salah satu orang yang bisa mendapatkan akses pendidikan, tapi ia memilih untuk tidak membuka akses tersebut kepada anak-anaknya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat