– Warga Indonesia mempunyai nama yang dilatar belakangi oleh agama, etnis dan rasnya. Begitu pula dengan orang Minangkabau di Sumatera Barat yang dikenal unik.
Bila orang Sunda memakai nama sebutan atau dengan pengulangan nama, atau Batak yang identik dengan marga, lain halnya dengan orang Minangkabau. Mereka mempunyai sejarahnya sendiri.
Di masa awal terbentuknya kelompok suku Minangkabau, mereka menamakan diri dan anak-anaknya dari alam dan benda-benda di lingkungan sekitar.
Baca Juga: Mengenal Kacimuih, Jajanan Pasar Khas Minang yang jadi Favorit karena Keunikan Bentuk dan Rasanya
Lalu, masuk pengaruh agama. Agama pertama yang masuk adalah Hindu, lalu berganti ke Buddha, dan kemudian Islam.
Nah, masuknya Islam ke Minangkabau melahirkan nama yang berkembang dan terus berevolusi.
Namun, zaman berganti, nama yang populer berubah-ubah. Ada yang memberi nama anaknya kebarat-baratan, condong agak 'Jawa', singkatan hingga memakai nama suku seperti halnya marga keluarga.
Penasaran, kan, tren penamaan anak di Minangkabau dan darimana tren nama-nama unik tersebut hadir? Berikut penjelasan sejarahnya:
Awal Masuknya Islam
Penamaan anak dalam suku Minangkabau pada masa awal agama Islam masuk, mereka mengambil kosakata Arab sebagai nama. Hal ini terjadi pada abad ke-14.
Selain kosakata, nama para Nabi dan Rasul serta sahabat dan keluarganya sering dipakai sebagai nama.
Ada pula penambahan kata imbuhan untuk nama seperti -zal untuk anak laki-laki dan -niar untuk anak perempuan. Imbuhan -rizal biasa dikaitkan pada orang Minang.
Pasca PRRI