- Di sebuah daerah di Kepulauan Riau tepatnya di Kabupaten Lingga, terdapat sebuah tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Tradisi ini dikenal sebagai permainan ambung gila, sebuah ritual misterius yang melibatkan gerakan yang tampaknya tidak dapat dijelaskan secara rasional.
Dalam permainan ini, dua hingga tiga orang berani tampil sebagai pemain yang siap memegang sebuah benda bernama ambung (wadah bulat yang terbuat dari rotan).
Tidak sembarang orang bisa berpartisipasi dalam permainan ini. Hanya laki-laki dewasa yang diperbolehkan untuk menjadi pemain, dan yang paling penting adalah kehadiran seorang Bomo, atau yang biasa kita sebut dukun, yang memiliki pengetahuan khusus tentang ritual ini.
Bomo bukanlah peran yang bisa diambil begitu saja, mereka harus memiliki ilmu khusus, keyakinan yang mendalam, kekuatan mental, dan keberanian yang tak tergoyahkan.
Sesampainya di tempat yang telah ditentukan, pemain-pemain itu bersiap-siap untuk memulai permainan yang menantang takdir ini. Dengan ambung di tangan, Bomo memimpin mereka.
Baca Juga: Bosan Makan Rendang Daging? Ini Dia Rendang Lokan, Makanan Khas Pesisir Selatan yang Rendah Lemak
Ia berjalan mengelilingi pemain-pemain tersebut sebanyak tiga kali, sambil membaca doa-doa dan mantra rahasia yang hanya terdengar oleh hati nurani mereka sendiri.
Mantra itu seperti pintu gerbang yang menghubungkan dunia nyata dengan alam gaib, mengundang kehadiran roh-roh yang misterius.
Saat mantra tersebut mulai diucapkan dengan suara perlahan, ambung yang tadinya terasa ringan di tangan pemain mulai merasakan beban yang tak terduga.
Baca Juga: Cerita Rakyat Asal Usul Telaga Sarangan, Berasal dari Amukan Sepasang Naga yang Ingin Hidup Abadi
Seolah-olah ada sesuatu yang memasuki ambung, memberinya berat dan kehidupan sendiri.
Pemain merasakan getaran aneh melalui ujung jari mereka, dan ambung mulai bergerak-gerak dengan sendirinya, mengikuti arus energi yang tak terlihat.