bdadinfo.com

Misteri Sejarah Datuk Perpatih Nan Sabatang dan Datuk Ketumanggungan, Pendiri Kedua Keselarasan Minangkabau - News

Batu Batikam dan Pembuktian Dua Tokoh Minangkabau (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

- Dalam sejarah Minangkabau, terdapat cerita yang masih tersembunyi hingga kini, mengenai kehadiran tokoh-tokoh penting, Datuk Perpatih Nan Sabatang dan Datuk Ketumanggungan.

Mereka bukanlah raja, namun sebagai pemimpin dan penyusun adat Bodi Caniago dan Koto Piliang, yang memiliki kedudukan lebih tinggi daripada raja dalam masyarakat Minangkabau.

Situs yang baru saja ditemukan memberikan bukti mengenai peran penting mereka dalam membentuk kedua keselarasan tersebut.

Baca Juga: Bukan hanya Jakarta, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Ternyata juga Investasi di Sumbar, Intip Gurita Bisnisnya

Menurut Pitano, seorang ahli sejarah, prasasti pada arca Amogapasa mengungkapkan fakta menarik. Bait kedua prasasti di bagian belakang arca itu menghubungkan Datuk Perpatih Nan Sabatang dengan tokoh Dewa Tuhan Parpatih.

Terkuak bahwa keduanya adalah tokoh yang sama, dengan Dewa Tuhan Parpatih menjadi salah satu menteri dari Raja Adityawarman.

Ini mengindikasikan bahwa Dewa Tuhan Parpatih pada prasasti tersebut sebenarnya adalah Datuk Perpatih Nan Sabatang sendiri. Jika pendapat ini benar, maka itu membuktikan bahwa Datuk Perpatih Nan Sabatang adalah figur bersejarah dalam Minangkabau.

Baca Juga: Tak Kalah dari Danau Toba, Begini Pesona Danau Ranau yang Terletak di 2 Provinsi Sumatera

Salah satu bukti fisik keberadaan mereka adalah Batu Batikam di Dusun Tuo Limo Kaum, BatuSangkar.

Menurut Tambo, Datuk Perpatih Nan Sabatang menikamkan kerisnya ke batu ini sebagai tanda persetujuan dengan Datuk Ketumanggungan, setelah mengatasi kesalahpahaman.

Medan Nan Bapaneh, di mana Batu Batikam berada, merupakan tempat berkumpulnya masyarakat Minangkabau untuk bermusyawarah.

Baca Juga: Bikin Tercengang, Orang-Orang Ini Rela Bayar Jutaan Rupiah Demi Makan Nasi Padang! ​

Tempat ini memiliki makna historis, karena bermula dari zaman pra sejarah dan berkembang bersamaan dengan tradisi menhir di Minangkabau.

Batu Batikam sendiri memiliki bentuk segi tiga dengan lubang di tengahnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat