bdadinfo.com

Bulutangkis Tanpa Medali di Asian Games 2022, Kontras Dibanding 2018: Comeback di Olimpiade Paris? - News

Tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting, saat berlaga di Asian Games China.  (Tangkap layar Instagram/@ina_badminton)

- Bulutangkis Indonesia sepertinya mengalami Kemunduran yang tidak dapat dihindari, akibat kegagalan yang cukup mengecewakan pada Event Asian Games 2022 di Hangzhou.

Tidak ada satupun wakil dari Indonesia yang berada di Semifinal pada event Asian Games yang digelar Binjiang Gymnasium, China, mulai dari tanggal 28 September – 7 Oktober 2023.

Tuntutan harus bisa meraih medali kembali seperti pada Asian Games 2018 di Jakarta melambung dimana Indonesia berhasil membawa pulang 2 Emas, 2 Perak dan 4 Perunggu saat itu.

Baca Juga: Catat Tanggalnya! Menhub Sebut 1 November Bakal Dilakukan Groundbreaking Bandara VVIP IKN

Banyak yang menyebut ini merupakan penurunan prestasi bulutangkis Indonesia.

Sebelum Asian Games, seperti di Piala Sudirman di Suzhou, Kejuaraan Dunia di Kopenhagen dan Asian Games, juga tidak satupun yang bisa meraih gelar juara.

Tim beregu putra India kali memberikan kejutan, setelah berhasil mengalahkan Korea Selatan 3 - 2 di semifinal, dan sempat unggul 2 - 0 atas China, sebelum China berhasil memenangkan 3 Partai sisanya.

Baca Juga: Kamu Harus Tahu! Inilah Sejarah Awal Asian Games, Ternyata dari Tiga Negara Ini

Bulutangkis Indonesia, seperti berada dalam masa transisi dengan lebih banyak mengandalkan pemain muda dalam skuad, dan tidak lagi mengandalkan pemain senior karena usia mereka mulai uzur.

Pemain tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting baru-baru ini merasakan kecewa berat setelah mengalami kekalahan di Perempat Final dari Wakil China, Li Shifeng, dengan dua set langsung.

Baca Juga: Resmi! Jokowi Tunjuk Arief Prasetyo Adi Jadi Plt Mentan, Ini Alasannya

"Saya sudah coba berbagai cara, dari main menyerang di gim pertama sampai mengubah pola permainan di gim kedua, setelah itu Shi Feng kembali mengubah tempo dan pola permainan, dan sudah mengantisipasi dengan ikut mengubah pola permainan tapi memang yang tadi.", seperti dikutip dari ungkapan dari pbsi.id pada Jumat, 6 Oktober 2023.

Olimpiade 2024 masih menyisakan 10 Bulan lagi, sehingga PBSI mau tak mau harus memikirkan prospek jangka pendek untuk Olimpiade Paris dan menargetkan tidak boleh hanya 1 Emas saja.

PBSI dituntut harus memperbaiki secepat mungkin, karena Olimpiade 2024 akan menjadi penentuan apakah Bulutangkis Indonesia bisa berjaya kembali.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat