bdadinfo.com

Presiden Javier Tebas Ogah Bayar Rp48,2 Miliar, La Liga Tanpa Teknologi Garis Gawang Musim Depan - News

La Liga berencana tidak menggunakan teknologi garis gawang musim depan (Twitter/@idextratime)

- La Liga, liga sepak bola profesional Spanyol, mengumumkan keputusan kontroversial. Mereka tidak akan menggunakan teknologi garis gawang pada musim depan.

Keputusan ini diambil setelah Javier Tebas, Presiden La Liga, menolak membayar fee sebesar 3 juta euro (Rp48,2 miliar) kepada penyedia teknologi garis gawang tersebut.

Teknologi garis gawang telah menjadi bagian penting dalam permainan sepak bola modern. Itu membantu wasit dengan akurat menentukan apakah bola melewati garis gawang atau tidak.

Meskipun teknologi garis gawang digunakan secara luas di berbagai kompetisi sepak bola utama di dunia, termasuk Liga Inggris dan Liga Champions, keputusan La Liga untuk menghapus penggunaannya mengejutkan banyak pihak.

Baca Juga: Jangan Asal Nonton! Film The Little Mermaid Ternyata Mengandung Pesan Seperti ini

Javier Tebas, selaku Presiden La Liga, mempertanyakan relevansi teknologi garis gawang. Ia menolak membayar fee sebesar 3 juta euro (Rp48,2 miliar) yang diminta penyedia teknologi tersebut.

Menurutnya, penggunaan teknologi garis gawang tidak memberikan manfaat yang sebanding dengan biaya yang harus ditanggung.

Keputusan La Liga ini menuai reaksi yang beragam dari para penggemar sepak bola dan kalangan ahli.

Beberapa menganggap langkah ini sebagai kemunduran, mengingat kemajuan teknologi dalam mendukung keputusan wasit.

Baca Juga: Eks Pimpinan KPK Senggol Kejagung soal Konsorsium Korupsi Proyek BTS: Cuy Kita Ngerti, Jangan...

Namun, ada juga yang mendukung keputusan Tebas, dengan alasan bahwa penggunaan teknologi garis gawang kadang-kadang mempengaruhi ritme permainan dan menimbulkan kontroversi.

Para penggemar La Liga di seluruh dunia berharap bahwa keputusan ini tidak akan berdampak negatif terhadap integritas kompetisi.

Keputusan ini memberikan tantangan baru bagi wasit yang akan mengandalkan kemampuan mereka sendiri untuk membuat keputusan yang adil dan akurat.

Sementara itu, beberapa klub top La Liga telah mengekspresikan kekhawatiran mereka terkait penghapusan penggunaan teknologi garis gawang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat