bdadinfo.com

Beda dengan Masyarakat Sumatera Barat, Tenyata Ini Alasan Warga Madura Merantau dan Mendirikan Toko Kelontong - News

Illustrasi alasan masyarakat Madura merantau dan mendirikan toko kelontong Madura

Madura merupakan salah satu suku yang berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur yang terkenal dengan masyarakatnya yang merantau dan mendirikan toko kelontong.

Masyarakat Madura memiliki kesamaan dengan masyarakat suku Minangkabau asal Sumatera Barat, yaitu budaya merantau.

Meskipun kedua suku tersebut memiliki kesamaan budaya merantau, namun alasan dibalik perantauan kedua suku tersebut memiliki perbedaan.

Baca Juga: Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo Dikebut, Strategi Gibran Rakabuming ‘Ninggalin’ Solo Lebih Cepat?

Jika masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat melakukan kegiatan merantau sebagai bentuk pertarungan dan sudah menjadi budaya turun temurun, maka masyarakat Madura memiliki alasan lain.

Masyarakat Madura melakukan perantauan dikarenakan kondisi geografis wilayah Madura yang dulunya merupakan sebuah wilayah yang gersang.

Kondisi gersang tersebut menjadikan masyarakat Madura berusaha untuk melakukan peruntungan dari penanaman tanaman yang cocok di wilayah panas seperti jagung, palawija, dan tembakau.

Baca Juga: Siapkan Uangnya! 5 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera dengan Tarif Terendah

Meski mereka sudah melakukan upaya irigasi dan lain-lain. Namun, usaha yang dijalankan oleh masyarakat Madura tersebut tidak membuahkan hasil yang memuaskan.

Hal tersebut menyebabkan sebagian dari masyarakat Madura memilih untuk berhijrah ke daerah perantauan dan memulai usaha-usaha lainnya di luar tanah kelahirannya tersebut.

Pada 1806, banyak masyarakat Madura memilih merantau ke daerah tetangganya di Jawa Timur seperti Pasuruan, Probolinggo, dan Situbondo.

Baca Juga: Gibran Menjelma Menjadi ‘Bola Liar’ dalam Pilpres 2024, Siapa yang Akan Beruntung Mendapatkan?

Masyarakat Madura yang mencoba merantau ke daerah tersebut karena ada pembukaan lahan perkebunan secara massif di ketiga daerah tersebut.

Dari pembukaan lahan tersebut akhirnya masyarakat Madura mendapatkan pekerjaan sebagai buruh perkebunan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat