- Puma, perusahaan alat olahraga asal Jerman, mendapat sorotan baru-baru ini.
Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut menjadi penyedia peralatan untuk timnas sepakbola Israel.
Ini kemudian memicu tindakan boikot terhadap produk pendukung Israel oleh beberapa pihak yang memilih setia kepada Palestina.
Konflik antara Israel dengan Hamas sejak Oktober lalu hingga kini masih berlangsung dan berdampak besar kepada masyarakat Palestina.
Tindakan Israel yang semena-mena dianggap tidak mencerminkan peri kemanusiaan, sehingga banyak seruan boikot untuk berbagai perusahaan yang berpihak kepada Israel.
Seruan boikot sudah dilakukan sejak 2005 lewat sebuah gerakan bernama Boycott, Divestment, Sanctions (BDS).
Baca Juga: Banyak yang Palsu, Berikut 3 Tips Membedakan Jam Tangan Asli dan KW
Gerakan yang didirikan oleh pihak Palestina ini menjadi bentuk protes atas tindakan Israel di tanah Palestina yang dianggap menyalahi aturan bagi masyarakat internasional.
Puma sendiri kemudian menjadi sasaran boikot oleh gerakan tersebut karena mensponsori timnas Israel sejak 2018.
Puma menyediakan pakaian, sepatu, dan peralatan lainnya untuk timnas pria dan wanita baik senior hingga usia muda.
Baca Juga: Kembali Ditangkap Karena Narkoba, Ammar Zoni Berikan Postingan Menyentuh Kepada Anak-anaknya
Keputusan yang dilakukan Puma ini membuat mereka menjadi sasaran gelombang protes, sehingga masyarakat yang masih setia kepada Palestina harus berhenti menggunakan produk perusahaan tersebut.
''Bertahun-tahun tekanan dari gerakan BDS kepada Puma dan rusaknya citra perusahaan harus menjadi pelajaraan bagi semua perusahaan yang mendukung Israel, bahwa setiap keterlibatan ada konsekuensinya,'' tegas gerakan tersebut.