- Seiring bergulirnya serangan Israel ke wilayah Palestina, serangan boikot pada brand besar yang diduga mendukung Israel semakin gencar.
Masyarakat meyakini dengan adanya gerakan boikot terhadap brand pendukung ini dapat menunjukan dukungan terhadap warga Palestina serta sebagai bentuk kecaman terhadap serangan yang dilakukan Israel.
Boikot produk Israel sebenarnya sudah ada sejak 2005 lalu yang dikenal dengan gerakan boikot, divestasi dan sanksi atau BDS Movement.
Gerakan BDS ini mengambil inspirasi dari gerakan anti apartheid di Afrika Selatan yang bertujuan untuk mendesak rezim apartheid di Afrika Selatan agar mengakhiri diskriminasi rasial dan memenuhi tuntutan hak asasi manusia yang sama.
Salah satu brand besar yang menjadi sasaran boikot oleh BDS Movement adalah Puma.
Puma merupakan brand olahraga terkenal yang diketahui bermitra dengan Israel dan menjadi sponsor utama Asosiasi Sepak Bola Israel atau IFA.
Baca Juga: Mengejutkan! Rupanya Ini Alasan Sebagian Bangsa Arab Tak Bantu Palestina dalam Konflik Lawan Israel
Tim-tim ini juga termasuk tim sepak bola yang berada di permukiman ilegal Israel yang menduduki tanah Palestina.
Adanya tembok ilegal Israel, pos pemeriksaan militer, dan jalan khusus Yahudi, permukiman ilegal Israel menghalangi kehidupan warga Palestina termasuk praktik olahraga.
Selain itu, pemegang eksklusif Puma di Israel baik saat ini maupun sebelumnya ternyata bertempat di permukiman ilegal Israel.
Baca Juga: Asyik! Sebelum Presiden Jokowi Lengser, Provinsi Baru Sumatera Tengah akan Segera Berdiri
Militer Israel tidak segan-segan mengusir keluarga-keluarga Palestina termasuk diantaranya anak-anak dari rumah mereka sendiri.
Hal ini dianggap sebagai kejahatan perang berdasarkan hukum internasional.