- Ternyata ada kisah menarik di balik sukses listrik tanpa kedip PLN saat KTT ASEAN ke-42.
Betapa tidak, sebanyak 500 petugas tak mengenal lelah selama perhelatan KTT ASEAN ke-42 yang digelar di Luan Bajo itu.
Salah seorang petugas PLN, Ketut Sapta bercerita tentang perjuangannya dalam membangun pos komando terpusat atau command center kelistrikan di Labuan Bajo.
Baca Juga: Sejak Pakai Listrik PLN, Petani Bawang Merah di Bantul Sumringah, Begini Pengakuannya
Bagi Ketut, cuaca ekstrim menjadi salah satu pemacu nyali yang paling berat. Lantaran harus melawan panas terik dan hujan deras yang disertai angin kencang.
Ketut bersama tim petugas PLN lainnya terjun langsung ke lapangan. Mereka memeriksa setiap gardu listrik untuk menambah peralatan listrik tambahan di sistem kelistrikan.
Bahkan, rela menembus hutan dan harus terjun ke sawah. Apalagi matahari di Labuan Bajo sangat terik, suhunya bahkan lebih terik dari Bali.
Baca Juga: Datangi Pos Siaga Listrik KTT ASEAN, Bos PLN: Kita Berkorban Demi Bangsa
Pria 38 tahun itu menuturkan cuaca ekstrim yang melanda saat ini sempat membuat dirinya sakit.
Hanya saja, kata Ketut, demi lancarnya kegiatan KTT ASEAN ke-42 dirinya rela tetap bekerja demi menuntaskan command center sebagai pengaturan listrik pada kegiatan itu.
"Untuk membangun command center utuh waktu 1 bulan, namun di KTT ASEAN ini kami kebut hanya menjadi 9 hari," kata Ketut sekaligus menjabat Asisten Manajer Fasilitas Operasi PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi Bali.
Rasa capek tersebut, kata pria asal Bali itu, terbayar tuntas saat KTT ASEAN berjalan sukses. Dia pun bangga bisa menjadi bagian kesusksesan event yang dihadiri para pemimpin negara ASEAN.
Pengakuan serupa juga diutarakan, Ketty Angela Henuk, personel BKO PLN asal Kupang.
Perempuan berusia 30 tahun itu bertugas menjaga operasional Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di lapangan Kantor Bupati Manggarai Barat.