- Di tengah banyaknya industri fashion yang gulung tikar, Uniqlo justru menambah nilai valuasi 105 miliar USD per Maret 2021 hingga berhasil menyalip Zara.
Sedangkan nilai brand Uniqlo melonjak dari 8,1 miliar US Dollar pada tahun 2018 menjadi sekitar 13 miliar USD.
Hal ini lantas membuahkan sebuah pertanyaan inovasi serta strategi apa yang kiranya dipakai oleh brand Uniqlo hingga mencapai kesuksesannya seperti sekarang?
Baca Juga: Wajib Ditunggu! Ini Semua yang Perlu Diketahui tentang Samsung Galaxy Tab S9
Dalam hal positioning, Uniqlo terbilang unik dan berbeda dengan brand fashion lain seperti Zara.
Sebagian besar pengecer fashion seperti Zara ataupun yang lain terbiasa berlomba mengejar dan menciptakan trend mode terbaru, sementara Uniqlo justru mengabaikan trend mode yang cepat berubah
Uniqlo dikenal sebagai brand fashion anti-trend yang justru menghindari adanya tren baru yang kemungkinan akan berlangsung singkat.
Baca Juga: Nasehat dari Bos Super Kaya: Inspirasi Perjuangan dan Semangat Pantang Menyerah!
Uniqlo memposisikan diri fokus pada upaya memenuhi kebutuhan dasar konsumen dengan memproduksi dan menjual pakaian sehari-hari yang mudah dipakai, tahan lama dan kualitasnya tinggi.
Pihak Uniqlo percaya bahwa konsumen tidak hanya mempertimbangkan trend melainkan juga fungsi dari pakaian yang akan mereka kenakan.
Oleh karena itu, Uniqlo misalnya nih membuat pakaian anti keringat, tahan angin, dan juga pakaian pelindung dari sinar UV.
Dalam hal produksi, induk Uniqlo menerapkan strategi integrasi vertikal dan kemitraan strategis dengan Toray.
Strategi tersebut telah dijalankan secara efektif dengan cara mengintegrasikan semua operasi perencanaan, operasi pengembangan material, pemasaran, dan juga penjualan menjadi satu entitas yang disebut retail manufaktur.
Uniqlo bekerja sama dengan para pemasok tekstil Jepang, fasilitas manufaktur di luar negeri dan juga para mitra lain untuk mengembangkan strategi yang dipakainya.