bdadinfo.com

Sudah Siapkan Lahan Besar, Toyota Group Investasi Rp28,3 T Kembangkan Mobil Listrik di Indonesia - News

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto jajal mobil listrik pada acara “The First Production of Local Electrified Vehicle: From Indonesia to the World” yang diadakan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Senin (21/11)/ekon.go.id

 – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, Toyota Group serius mengembangkan mobil listrik di Jakarta.

Pabrikan mobil asal Jepang tersebut bahkan menyatakan komitmen untuk pengembangan mobil istrik di Indonesia dengan menyiapkan lahan besar dan berinvestasi senilai USD2 miliar atau sekitar Rp28,3 triliun.

Selain itu, sebagai fasilisati advokasi public untuk elektrifikasi, Toyota Group juga telah menyiapkan xEV Center “The First Electrification Learning Center”.

Untuk mempersiapkan SDM dan keahlian masa depan Indonesia menuju era elektrifikasi yang sejalan dengan kebijakan Pemerintah, fasilitas tersebut akan ditingkatkan sebagai capability center.

Baca Juga: Banjir Diskon Jelang Akhir Tahun, Ini Harga Lengkap Mobil LCGC 2022

“Kami mengucapkan selamat kepada PT TMMIN atas produksi perdana kendaraan elektrifikasi lokal Indonesia untuk dunia, yakni kendaraan Toyota Kijang,” jelas Menko Airlangga dikutip dari situs resmi Kemenko Perekonomian pada Selasa, 22 November 2022.

Semoga ini turut mendorong terciptanya ekosistem EV secara berkelanjutan. Saya juga berharap nanti mobil jenis lain, baik SUV atau MPV, bisa menggunakan teknologi EV,” sambungnya.

Adapun terkait potensi pertumbuhan sektor otomotif di Indonesia, Menko Airlangga menjelaskan masih terbuka lebar. Pasalnya, Car Ratio R4 di Indonesia masih relatif rendah yaitu sebesar 99 mobil per 1.000 penduduk.

Baca Juga: Cegah Kecelakaan Kelistrikan, PLN UID Sumbar Imbau Masyarakat Pakai Listrik Berstandar SNI

“Indonesia adalah pasar kendaraan bermotor terbesar di ASEAN. Akan tetapi, Car Ratio R4 di Indonesia masih relatif rendah yaitu sebesar 99 mobil per 1.000 penduduk, menandakan industri otomotif masih berpotensi besar untuk tumbuh di masa depan,” ujarnya

Menurutnya, utilisasi industri kendaraan bermotor pada Oktober 2022 lalu mencatatkan capaian sebesar 69,20%. Angka tersebut sudah meningkat lebih tinggi dibandingkan selama pandemi yang rata-rata hanya sebesar 40%.

Ke depannya, sektor industri diharapkan mampu untuk terus tumbuh dan tercermin dari Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang kembali mengalami ekspansi ke level 51,8 pada Oktober 2022 atau meneruskan tren ekspansif 14 bulan berturut-turut.

Airlangga menjelaskan, berdasarkan data Gaikindo, pada Oktober 2022 secara wholesales dari pabrik ke dealer mobil baru tercatat sebanyak 93,19 ribu unit atau tumbuh 23,37% (yoy) jika dibandingkan Oktober 2021.

Sementara itu, potensi permintaan Electric Vehicle (EV) atau kendaraan listrik di dunia diperkirakan juga akan terus meningkat dan mencapai sekitar 55 juta unit EV hingga 2040.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat