bdadinfo.com

Kemenkeu Sebut Ekspor Indonesia Surplus: Batubara dan Sawit Jadi Buruan Amerika dan Filipina - News

Kemenkeu sebut ekspor Indonesia surplus. Batubara dan sawit jadi buruan Amerika Serikat dan Filipina (Ist)

 

- Kementerian Keuangan atau Kemenkeu menyebutkan, jika kinerja ekspor Indonesia saat ini mencatatkan surplus.

Beberapa komoditas yang mendukung kinerja ekspor, di antaranya batubara dan produk sawit dan penyumbang surplus terbesar adalah Amerika Serikat, Filipina, dan India.

Kemenkeu merinci, nilai ekspor meningkat sebesar 16,37 persen atau mencapai USD22,31 miliar dan Rp 2234 triliun dalam kurs rupiah. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan ekspor, baik komoditas migas maupun nonmigas.

Baca Juga: Erick Thohir Ketum PSSI, Jokowi Minta Timnas Juara di Level ASEAN

Adapun untuk impor Indonesia, Kemenkeu menyampaikan masih didominasi oleh komoditas utama, termasuk mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu, Febrio Kacaribu menyebutkan, kinerja ekspor-impor Januari terus menorehkan surplus neraca perdagangan hingga 33 bulan berturut-turut sejak bulan Mei 2020.

Ia menambahkan, jika penyumbang surplus terbesar adalah Amerika Serikat, Filipina, dan India dengan komoditas utama bahan bakar mineral, produk sawit, serta mesin.

Baca Juga: Hamili Anak di Bawah Umur Hingga 7 Bulan Di Kabupaten Padang Pariaman, 2 Pria Diringkus Polisi

“Surplus neraca perdagangan pada awal tahun ini merupakan awal yang baik dalam memperkuat resiliensi perekonomian nasional dalam menghadapi tantangan global ke depan. Angka ekspor dan impor masih cukup tinggi, bahkan paling tinggi jika dibandingkan angka pada bulan Januari tahun-tahun sebelumnya,” sebut Febrio.

Meski mencatatkan surplus, Febrio berujar jika Pemerintah akan tetap waspada dengan adanya potensi tekanan dari perlambatan ekonomi global dan terus berupaya untuk meningkatkan daya saing produk ekspor.

Baca Juga: Heboh! Tyna Ratu, Mbak LPSK Cantik Penjaga Bharada E Pose Hot: Bangkit Jadi Janda

Selain ke Amerika Serikat, pertumbuhan yang kuat juga tercatat untuk mitra dagang utama Indonesia seperti ekspor produk nonmigas ke Tiongkok yang mencapai 25,2 persen dari total ekspor non-migas tumbuh sebesar 49,4 persen.

Kemudian, ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN yang mencapai angka 18,9 persen dari total ekspor nonmigas dan India 6,5 persen dari total ekspor nonmigas yang masing-masing tumbuh 17,5 persen, dan 30,5 persen secara tahunan.

“Walaupun PMI Manufaktur beberapa negara mitra dagang utama Indonesia seperti Tiongkok masih ada dalam zona kontraksi, ekspor masih tumbuh tinggi di awal tahun ini,” ujar Febrio. (*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat