bdadinfo.com

Harganya Bikin Dompet Nangis! Intip Kisah Tas Hermes: Dari Perlengkapan Kuda Jadi Brand Termahal di Dunia - News

Intip Kisah Dibalik Brand Terkenal Hermes. (Dok Lazada)

– Warna yang mencolok, mewah dan dibandrol bermiliar rupiah, itulah tas Hermes. Siapa yang tidak kenal brand tas mewah ini.

Tas Hermes biasa digunakan oleh para pesohor serta para petinggi berdompet tebal. Di Indonesia sendiri banyak artis-artis yang menjinjing tas ini. Sebut saja Nagita Slavina, Maia Estianty, Ivan Gunawan, Syahrini, dan masih banyak lainnya.

Prestis yang dimiliki tas ini tidak main-main. Harganya juga tidak main-main. Dikutip dari laman Sotheby’s, tas Hermes termahal mencapai US$440.000 atau setara Rp6,6 miliar.

Baca Juga: Tarif Jalan Tol Cisumdawu Terbaru 2023 Seksi 4 Hingga 6 Mulai Bertarif, Cek Disini...

Namun tahukah Anda, brand Hermes sendiri awalnya justru bukan memproduksi tas, melainkan untuk perlengkapan kuda.

Thierry Hermes adalah pendiri brand mewah ini. Ia adalah pria yang berasal dari Jerman dan hidup di tahun 1801-1878.

Dikutip dari laman bagsofluxury.com, Thierry Hermes sendiri memulai usahanya di tahun 1837 dengan mendirikan perusahaan yang memproduksi perlengkapan kuda dan hanya melayani para bangsawan Eropa.

Baca Juga: Warga Kabupaten di Jambi ini Siap-Siap Jadi Sultan, 79 Km Ruas Utama JTTS Lewati Daerahnya: Tahun 2025 Rampung

Perusahaan tersebut diberi nama Hermes Freres di Paris. Bisa dibilang, klien pertama Hermes adalah kuda.

Pada saat itu, produk-produk yang dihasilkan oleh Hermes berupa pelana kuda dan juga aksesoris berkuda lainnya.

Hermes sendiri memang l;ahir dari keluarga penjahit. Ia mendapatkan keterampilan menjahit dari ayahnya.

Baca Juga: Soroti Penyitaan Aset Indra Kenz, Hotman Paris Tanyakan Aset Lainnya: 'Kok Ngga Ada Tas Hermes?'

Dilansir dari laman Sirclo.com, Hermes banyak belajar cara membuat barang-barang kulit dari ayahnya. Pada akhirnya ia mampu membuat berbagai macam perlengkapan kuda dari kulit dengan kualitas yang sangat tinggi.

Kemudian, setelah Hermes meninggal di tahun 1878, perusaahan tersebut diteruskan oleh anaknya, Charles Emile-Hermes. Pada saat itu, perlengkapan kuda sudah tidak popular.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat