- Tanggal 2 Januari kemarin diperingati sebagai Hari Introvert Sedunia atau World Introvert Day.
Banyak orang awam mengartikan introvert sebagai orang dengan kebiasaan pendiam dan pemalu.
"Kamu seharusnya lebih banyak berbicara dan bergaul", merupakan kalimat yang sering diucapkan ekstrovert ke introvert.
Para ekstrovert menilai bahwa mereka memiliki suatu "penyakit" atau sesuatu yang rusak dan harus diperbaiki dengan memberikan dorongan rasa percaya diri agar lebih proaktif.
Namun apa benar introvert membutuhkan dukungan? Simak jawabannya.
Introvert Totally Fine, orang introvert sering dianggap sebagai antisosial, pemalu, bahkan orang yang muak dengan hubungan sosial.
Baca Juga: Asnawi Mangkualam Resmi Berpisah dari Klub K League 2 Jeonnam Dragons
Hal yang perlu diingat, ciri-ciri introvert juga memiliki kesamaan dengan introvert kok.
Mereka juga mempunyai ambisi, hasrat, semangat dan pendapat terhadap lingkungan sekitar.
Hanya saja, mereka tidak ingin dilihat oleh orang lain dan cenderung tertutup.
Menurut Susan Cain, penulis Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking, para introvert sering dianggap sebagai subjek prasangka yang sangat dalam dan nyata di kehidupan masyarakat.
Introvert berbeda dengan pemalu, sebab pemalu lebih takut terhadap pandangan atau penilaian sosial terhadap dirinya.