– TikTok adalah aplikasi media sosial yang tergolong masih baru namun kini popularitasnya tengah meroket naik.
Aplikasi TikTok menjadi media sosial favorit banyak anak muda karena menawarkan fitur yang menarik dan berbeda dari media sosial lainnya.
Meskipun demikian, ada beberapa negara ini terpaksa harus blokir TikTok lho, alasannya masing-masing. Ada yang melarang karena masal keamanan privasi sampai pada persoalan moralitas. Nah penasaran kan yuk simak selengkapnya
Baca Juga: Bahas Puan Maharani dan Megawati di Podcast, Kaesang Pangarep: Jatah Saya Wali Kota Gagal Nih
- India
India memberlakukan larangan TikTok dan banyak aplikasi buatan China lainnya, termasuk aplikasi perpesanan seperti WeChat, pada 2020 karena masalah privasi dan keamanan.
Larangan itu datang tak lama setelah adanya konflik antara pasukan India dan China di perbatasan Himalaya yang disengketakan dan menewaskan 20 tentara India juga melukai puluhan lainnya.
Perusahaan diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan tentang persyaratan privasi dan keamanan tetapi larangan itu telah dibuat permanen pada Januari 2021 oleh otoritas India.
Baca Juga: 639 Orang Mengungsi Akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Ini Rinciannya
- Taiwan
Pada Desember 2022, Taiwan memberlakukan larangan sektor publik terhadap TikTok setelah FBI memperingatkan TikTok menimbulkan risiko keamanan nasional.
Perangkat pemerintah, termasuk ponsel, tablet, dan komputer desktop, tidak diizinkan menggunakan perangkat lunak buatan China, yang mencakup aplikasi seperti TikTok, Douyin yang setara dengan bahasa China, atau Xiaohongshu, aplikasi konten gaya hidup China lainnya.
- Amerika Serikat
Dalam minggu ini, AS mengatakan lembaga pemerintah memiliki waktu 30 hari untuk menghapus TikTok dari perangkat dan sistem federal karena masalah keamanan data.
Larangan hanya berlaku untuk perangkat pemerintah, meskipun beberapa anggota parlemen AS menganjurkan larangan langsung.
China mengecam AS karena melarang TikTok, menggambarkan larangan itu sebagai penyalahgunaan kekuasaan negara dan menekan perusahaan dari negara lain.