bdadinfo.com

Sering Dihindari, Ternyata Makanan Berlemak Juga Bisa untuk Diet! - News

Ilustrasi (Pixabay/idaT)




- Diet keto atau ketogenic adalah jenis diet yang mengurangi konsumsi karbohidrat hingga sangat rendah dan mengonsumsi banyak lemak sebagai gantinya.

Dalam diet ini, komposisi makanan dibagi menjadi sekitar 55-60% lemak, 30-35% protein, dan 5-10% karbohidrat. Jumlah karbohidrat yang dikonsumsi berkisar antara 20-50 gram per hari.

Ketika tubuh mendapatkan kurang dari 50 gram karbohidrat per hari, sekresi insulin atau hormon yang menjadi kunci bagi glukosa agar masuk ke dalam sel sehingga dapat menghasilkan energi berkurang secara signifikan.

Baca Juga: Baru 10 Hari, Promo Pinjaman ASN, Pegawai dan Pensiunan Dalam Rangka HUT Bank Nagari Sudah Dinikmati 928 Orang

Hal ini menyebabkan tubuh memasuki keadaan katabolik atau pembentukan kembali zat-zat kompleks dari zat sederhana. Simpanan glukosa dalam otot menipis sehingga memaksa tubuh untuk mengalami perubahan metabolisme tertentu untuk menghasilkan energi.

Karena jumlah karbohidrat yang dapat menghasilkan glukosa berkurang, maka dilakukanlah glukoneogenesis atau pembentukan glukosa dari zat lain, termasuk lemak.

Ketika ketersediaan glukosa semakin menurun dan glukoneogenesis tidak mampu memenuhi kebutuhan tubuh, ketogenesis dimulai untuk menyediakan sumber energi alternatif dalam bentuk badan keton.

Baca Juga: Makin Mudah Buat Konten, Ini Rahasia dari Chat GPT dalam Menaklukkan Algoritma YouTube

Badan keton menggantikan glukosa sebagai sumber energi utama. Pembentukan badan keton ini memerlukan penghancuran lemak menjadi asam lemak.

Lemak yang diambil berasal dari makanan dan lemak yang tersimpan dalam tubuh, sehingga diet keto dapat menurunkan berat badan dengan cara membakar lemak tubuh menjadi energi karena tidak cukupnya glukosa yang diperoleh dari karbohidrat.

Namun, diet ini bukan berarti tidak memakan karbohidrat sama sekali. Porsinya saja yang disesuaikan dan tidak berarti bisa makan gorengan sepuasnya.

Diet keto bukanlah diet yang bisa dilakukan sembarangan. Dokter spesialis gizi atau ahli gizi dapat memberikan rancangan khusus yang sesuai dengan kondisi tubuh, metabolisme, kebutuhan energi, aktivitas, dan lain-lain.

Baca Juga: Banggakan Pesisir Selatan! SMKN 1 Painan Juara 1 Lomba Lagu Panggilan Jihad

Hal ini dilakukan untuk menghindari efek negatif dari diet keto. Sebagai salah satu komponen penting dalam tubuh, lemak memiliki peran penting, misalnya untuk larutan beberapa vitamin seperti vitamin A, D, E, dan K.

Vitamin-vitamin tersebut sangat penting untuk kesehatan mata, kekuatan tulang, kulit, dan pembekuan darah. Lemak juga dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif selain karbohidrat.

Dalam diet keto, makanan berlemak tidak dihindari, karena lemak dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.

Oleh karena itu, diet ini bisa menunjukkan hasil yang baik dalam menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan, asalkan dilakukan dengan benar dan dengan konsultasi terlebih dahulu kepada ahli gizi atau dokter spesialis gizi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat