bdadinfo.com

5 Keunikan Rumah Adat Khas Sumbar yang Belum Orang Tahu - News

5 Keunikan Rumah Adat Khas Sumbar yang Belum Orang Tahu. (Twitter.com/@trt2tv)

 - Keunikan rumah adat khas Sumatera Barat (Sumbar). Selain memiliki beberapa jenis rumah adat Sumatera Barat juga memiliki keunikan tersendiri yang mungkin kamu belum mengetahuinya.

Bahkan karena keunikan rumah adat khas Sumatera Barat ini menjadi inspirasi bangunan The House of the Five Sense, yaitu pintu gerbang utama Taman Hiburan Efteling di Belanda lho.

Apa saja ya keunikan rumah adat khas Sumatera Barat? Berikut 5 keunikan atau fakta dari bangunan rumah gadang Sumatera Barat, yang tentu akan menjawab rasa penasaran kamu!.

Baca Juga: Rumah Adat Khas Sumbar Ternyata Ada Berapa Jenis, Berikut Ulasannya yang Jarang Diketahui

1. Kayu Tahan Rayap

Untuk mendirikan rumah gadang tidak bisa sembarangan menggunakan material. Kayu yang digunakan untuk dinding, lantai, jendela, pintu, dan tangga, dipilih yang berkualitas terbaik, terutama kayu tonggak utama rumah gadang.
 
Secara adat kayu tonggak harus memiliki usia tertentu dan melewati proses perendaman di air selama beberapa tahun, sebelum dimulai proses sebagai tonggak rumah.

2. Tahan Gempa

Para ahli mengatakan, para pendahulu di Minangkabau seperti sudah memperkirakan kalau rumah gadang harus dibangun untuk melindungi penghuninya dari segala macam ancaman, mulai dari hewan buas hingga gempa.

Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 4 Halaman 170 Kurikulum Merdeka Bentuk Bangun Datar pada Rumah Adat Jawa

Rumah gadang yang berbentuk rumah panggung dengan ketinggian rata-rata 3 meter sengaja dibuat untuk melindungi dari hewan buas dan banjir.

Sementara tiang-tiang rumah gadang tidak ditanam ke tanah melainkan diatas batu yang disebut sandi. Dengan begitu saat terjadi gempa bangunan hanya bergoyang, tapi terendam getarannya oleh batu sehingga tidak menimbulkan kerusakan parah.

3. Tidak Menggunakan Paku

Meski terbuat dari kayu sambungan utama rumah gadang tidak menggunakan paku, melainkan pasak kayu. Ini juga menjadi salah satu kunci untuk mencegah kerusakan dinding bila terjadi gempa.

Penggunaan pasak kayu ini mengingatkan pada pembuatan kapal kayu pada zaman dahulu, tak heran kalau kemudian disebut-sebut rumah gadang ini lahir dari kapal yang diberi atap.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat