bdadinfo.com

Salat Subuh Pakai Qunut atau Tidak? Begini Menurut Muhammadiyah dan NU - News

Salat Subuh Pakai Qunut atau Tidak? Begini Menurut Muhammadiyah dan NU (pexels.com / @monstera)

 - Umat Islam diperintahkan untuk melaksanakan salat berjamaah di masjid apalagi saat subuh. Karena banyak keutamaan yang akan didapatkan manakala salat Subuh berjamaah di masjid. 

Hanya saja, terkadang kita sering menjumpai masjid yang melaksanakan Qunut Subuh dan ada juga yang tidak melaksanakannya.

Terkait perbedaan ini, jelas sekali orang sering berdebat mengenai keabsahan dari Qunut Subuh ini. Secara arti Qunut memiliki arti berdiri agak lama sambil membaca doa dalam salat setelah selesai ruku.

Baca Juga: Sejalan dengan Progul Pemkab Tanah Datar, Bupati Eka Putra Hadiri Didikan Subuh se Kecamatan Lintau Buo Utara

Bagaimana menurut Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) terkait perbedaan masalah Qunut Subuh ini?

Melansir dari muhammadiyah.or.id, organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 1912 di Yogyakarta ini tidak menyepakati salat subuh dengan mempraktikan Qunut. Menurut Muhammadiyah, penerapan praktik Qunut Subuh didasarkan pada dalil yang lemah sehingga tidak bisa dijadikan pegangan atau standar ketentuan ibadah yang benar.

Muhammadiyah punya prinsip bahwa Ibadah itu kuncinya ada dua, pertama ikhlas karena Allah dan kedua itu mencontoh apa yang Nabi Muhammad ajarkan. 

Baca Juga: Safari Subuh Ramadhan Wako Hendri Septa Terus Berlanjut, Sampaikan Program Pembangunan dan Serap Aspirasi

Muhammadiyah berpendapat, dalam khazanah ilmu hadits, para ulama hadits sejak zaman dahulu sudah bersepakat bahwa hadist atau dalil yang lemah tidak bisa dijadikan sebagai sandaran atau pegangan untuk melaksanakan satu ibadah. Terkecuali jika hadits lemah itu tidak menyentuh perkara Ibadah, maka hal itu masih diperbolehkan.

Muhammadiyah mengakui bahwa ada memang hadits yang menerangkan tentang Qunut Subuh. Misalnya seperti hadits Ahmad, Daruquthni dan Baihaqi yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW terus menerus melakukan Qunut pada salat subuh sampai dirinya wafat. 

Namun menurut Muhammadiyah, semua riwayat hadits yang menerangkan tentang Qunut Subuh itu semuanya lemah sehingga tidak bisa dijadikan sandaran untuk melaksanakan Qunut Subuh.

Menurut Muhammadiyah, Nabi Muhammad SAW pernah melakukan Qunut tapi bukan Qunut Subuh melainkan Qunut Nazilah. Qunut Nazilah berbeda dengan Qunut Subuh, karena pada pelaksanaanya Qunut Nazilah itu di semua salat, baik itu Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib dan Isya. Pelaksanaanya adalah ketika terjadi bencana atau malapetaka maka setiap sehabis ruku rakaat terakhir itu dibaca doa Qunut.

Begitu menurut Muhammadiyah dan organisasi islam yang sepaham dengan mereka seperti PERSIS (Persatuan Islam), Al Irsyad Al Islamiyah dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia yang mengatakan Qunut Subuh tidak perlu diamalkan.

Beda Muhammadiyah beda pula Nahdlatul Ulama. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat