– Teluknaga, sebuah daerah yang dikenal luas oleh warga Banten sebagai gerbang masuk para pendatang dari China. Kecamatan ini menjadi tempat tinggal banyak warga keturunan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari situs resmi teluknaga.desa.id, asal usul Teluknaga berasal dari penggabungan kata Teluk dan Naga yang secara harfiah merupakan kependekan dari Perahu Naga.
Nama Teluknaga dipilih karena wilayah ini menjadi pintu masuk bagi para pendatang dari Tiongkok yang datang ke Nusantara untuk berdagang.
Para pendatang dari negeri Tiongkok ini masuk melalui sebuah teluk dan melanjutkan perjalanan melalui Kali Cisadane.
Daerah itu saat ini telah mengalami perubahan aliran akibat dibangunnya bendungan yang menjadi batas antara Kecamatan Teluknaga dan Pakuhaji.
Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Solok Kembali Terima Opini WTP atas LKPD Tahun 2022 dari BPK RI
Ciri khas yang dibawa oleh pendatang Tionghoa tersebut adalah perahu-perahu naga yang biasa melintasi aliran sungai Cisadane.
Tidak heran bila di wilayah Teluknaga terdapat dua vihara besar yang menjadi tempat peribadatan bagi warga setempat, yaitu Vihara Tri Maha Dharma dan Vihara Hok Tek Bio.
Kampung Kali Mati, sebuah kampung yang terletak di desa Kampung Melayu Barat, Teluknaga, memiliki daya tarik tersendiri dengan keunikan dan kekayaan budayanya.
Berbeda dengan desa-desa lain di sekitarnya, kampung ini memancarkan harmoni antara mayoritas masyarakat Tionghoa dengan penganut agama lainnya.
Di tengah pesona Teluknaga, terdapat Tanjung Pasir yang menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi.
Tanjung Pasir ini memungkinkan wisatawan untuk menempuh perjalanan menuju pulau Untung Jawa hanya dalam waktu sekitar 30 menit.
Perbandingan dengan rute melalui Ancol, Jakarta, tidak hanya terletak pada biaya transportasi yang lebih mahal, tetapi juga waktu yang relatif lebih lama yang harus ditempuh.