- Fast fashion adalah salah satu istilah untuk fashion yang up to date, memiliki banyak cabang, diproduksi di negara berkembang, namun harganya murah dan kualitasnya cukup rendah.
Dampak dari fast fashion sendiri salah satunya adalah membuat konsumen lebih konsumtif karena tren yang cepat berubah dan bahan yang tidak tahan lama.
Sementara itu, slow fashion adalah kebalikan dari fast fashion dimana lebih mementingkan kualitas barang sehingga barang akan tahan lama dan tidak cepat untuk membeli yang baru.
Namun terkadang, penerapan slow fashion masih belum diyakini benar khususnya oleh para perempuan yang selalu dibebani dengan perasaan, 'kok bajuku ini-ini aja ya'.
Baca Juga: Boyong Gelar Juara Umum di Sumbar, Pramuka Kota Padang Melenggang ke Tingkat Nasional
Baca Juga: Polisi Minta Konser Dewa 19 Selesai Tepat Waktu, Ahmad Dhani: Apa Nggak Tahu Disini Ada Kapolri?
Baca Juga: Resep Soto Ayam Spesial Kreasi Masakan Chef Rudy Cocok Jadi Hidangan Lezat Keluarga
Dilansir dari video YouTube Grace Shinta yang tayang pada 24 Februari 2023, Grace Shinta, salah seorang konten kreator yang menerapkan prinsip hidup minimalis ini membagikan 5 tips untuk bisa menerapkan kebiasaan slow fashion agar lebih hemat namun tetap bisa stylist.
1. Paham dengan kebutuhan diri sendiri,
Konsep slow fashion biasanya cenderung mengarah kepada style yang klasik atau dengan kata lain kapanpun dipakai akan tetap terlihat cocok.
Selain itu, penting juga mengetahui kualitas bahan dari baju, celana, atau pakaian lainnya agar tetap nyaman dipakai dalam keseharian yang bisa disesuaikan dengan kondisi apapun.
2. Pilih style yang bikin kamu nyaman dan percaya diri,
Mencari referensi style bisa dilakukan sendiri melalui gadget pribadi untuk lebih memperkaya ide mix and match pakaian yang sudah kamu punya.
Grace pun menyarankan untuk menggunakan aplikasi pinterest daripada instagram, online shop, dan lainnya yang cenderung mengarahkan pada link pembelian. Untuk kata kuncinya bisa menggunakan referensi 'timeless style'.