bdadinfo.com

Kisah Sukses Si Pemilik Suara Emas dari Sumbar dan Cinta yang Tertinggal di Bukittinggi - News

Kisah Sukses si Pemilik Suara Emas dari Sumbar. (Youtube SOYJOY Indonesia.)

- Sumatera Barat menjadi salah satu daerah di Indonesia yang memiliki segudang cerita menarik baik dari sejarah, seni budaya, pariwisata, dan tentu makanannya.

Potensi-potensi dari Sumbar tidak hanya terletak pada alam dan budayanya, tetapi juga pada sumber daya manusia yang dimiliki yang lahir di ranah minang, maupun dari keturunan minang.

Tak bisa dipungkiri lagi banyak tokoh-tokoh pahlawan, sastrawan, wartawan, ulama dan bahkan di dunia hiburan seperti aktor film hingga penyanyi yang memiliki suara emas yang berasal dari Sumbar.

Baca Juga: Diangkat jadi Warga Kehormatan Korps Marinir TNI AL, Mahfud MD: Jadi Pengingat untuk Jaga Keutuhan NKRI

Salah satu pemilik suara emas yang masih aktif bernyanyi dan memiliki sepak terjang yang luas dengan karya-karyanya hingga saat ini adalah Muhammad Tulus Rusydi.

Muhammad Tulus Rusydi, atau karib disapa Tulus adalah orang minang asli yang lahir di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat pada 20 Agustus 1987.

Tulus lahir dari seorang ibu yang berprofesi sebagai penjual kaset dan ayah seorang kontraktor. Dia juga memiliki satu orang kakak perempuan dan satu orang kakak laki yang saat ini menjadi produser eksekutifnya.

Baca Juga: Pilih Temui Presiden PKS, Gubernur Sumbar Mahyeldi Abaikan Ratusan Warga Air Bangis yang Ingin Bertemu

Masa kecil Tulus hingga masa sekolahnya dari TK-SMP berada di Kota Bukittinggi. Dilansir dari cerita perjalanan Tulus di Youtube Soyjoy Indonesia, ia menyebut cintanya tertinggal di kota tersebut.

Ada banyak hal yang Tulus cintai di Kota tersebut, seperti makanannya hingga seni dan budayanya.

“Bumbu dan kuah makanan, seni dan budaya disini sama kentalnya. Terlalu banyak makanan enak disini, seringkali bikin saya jadi kalap,” ucap Tulus dikutip .

Baca Juga: Landmark atau Ikon Provinsi di Pulau Sumatera: Keajaiban Arsitektur dan Kebanggaan Daerah

Tulus pun menceritakan, bahwa pertama kali dia bernyanyi di depan orang banyak adalah saat masih SD. Saat itu gurunya meminta Tulus untuk bernyanyi di sebuah aula di depan murid lainnya.

Usai Tulus bernyanyi, guru tersebut mengatakan kepadanya bahwa dia memiliki bakat dan bisa menjadi seorang penyanyi di masa depan.

Rasa cinta yang tertinggal di Bukittinggi juga menjadi awal dari indranya bekerja dalam memahami rasa, budaya dan bahasa. Sehingga selalu menciptakan rindu akan masa lalunya disana.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat