- Sumatera Utara memiliki peran yang cukup penting dalam perdagangan rempah pada masa lampau, termasuk keberadaan Kota Medan.
Pelabuhan menjadi tempat persinggahan utama para pedagang dari beberapa daerah dan bangsa.
Salah satu pentingnya pelabuhan ketika masa lampau merupakan lahirnya pelabuhan belawa.
Baca Juga: Cerita Pertamina ke Pokja Jurnalis Otomotif Promedia: Dari Isu Polusi Udara hingga Sponsor MotoGP
Sebuah bandar yang menjadi pusat pemerintahan serta kerajaan utama pelabuhan Deli yang masih aktif pada tahun 1814 adalah cerminan peradaban medan pada masa pemerintahan Sultan Panglima Mangedar Alam.
Pelabuhan Deli merupakan bagian dari wilayah aliran sungai belawan yang berhulu terletak di Kabupaten Karo dan bermuara di Selat Malaka yang menjadi pelabuhan ini maju pada masa Kesultanan Deli sudah ramai oleh pedagang Tiongkok.
Pada masa lalu, bandar itu dapat menjadi tempat wadah segala aktivitas impor dan ekspor beberapa komoditas dari dalam dan luar daerah Kerajaan Deli.
Dikarenakan adanya penangkalan dan endapan pelabuhan Deli dipindahkan ke daerah belawan yang berada di tepi sungai belawan.
Masuknya Kota Medan sebagai Kota Dagang sejak abad ke-11 ditandai dengan beranekaragam jejak perdagangan dan peninggalan yang sudah tersimpan dan terhimpun di museum situs Kota China.
Terdapat koin-koin dari Tiongkok menjadi peninggalan yang sangat banyak ditemukan situs pada masa zaman dahulu.
Wilayah Kota China adalah museum situs Kota China yang berdiri adalah suatu bandar kosmopolitan yang menjadi tempat pelabuhan saudagar asing yang membawa badan dan budaya digunakan untuk diperdagangkan.
Selain itu, transaksi dalam perdagangan seperti: guci, keramik, pengikari, rempah-rempah yang meliputi archa India Selatan sedang diperjual-belikan.***