bdadinfo.com

Legend! Ini Wisata Kebun Binatang Tertua di Sumbar, Bisa buat Liburan Keluarga - News

Ilustrasi Gapura Kota Bukittinggi

 - Salah satu tempat wisata paling populer bagi masyarakat Sumbar adalah Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan.

Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan adalah kebun binatang tertua di Sumatera. Ide pembuatannya berasal dari abad ke-20 dan telah dioperasikan sebagai kebun binatang sejak 1929.

Baca Juga: Hari Jadi Kota ke-238, Pemko Bukittinggi Gratiskan Masuk Kebun Binatang dan Taman Panorama

Wisatawan dapat melihat berbagai macam binatang dari burung, reptil hingga singa dan bahkan "raja hutan". Harga tiket masuk Rp 25 ribu untuk dewasa, Rp 20 ribu untuk anak-anak, dan Rp 40 ribu untuk wisatawan mancanegara.

Selain melihat satwa, pengunjung bisa menjajal berbagai wisata menarik di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan atau Kebun Binatang Bukittinggi.

Baca Juga: Kebun Binatang Bukittinggi Masih jadi Primadona Wisata Keluarga saat Liburan

Diantaranya adalah Rp 5 ribu untuk dewasa, dan Rp 2 ribu untuk anak-anak masuk akuarium, Rp 20 ribu naik kuda untuk dewasa, dan Rp 10 ribu untuk anak-anak.

Ada juga wahana gajah seharga Rp 20 ribu untuk dewasa dan Rp 15 ribu untuk anak-anak, serta sepeda dengan harga umum Rp 20 ribu.

Di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan, wisatawan dapat sekaligus mengunjungi Taman Fort de Kock dan melihat Rumah Adat Baanjuang, tempat di antara situs budaya dan sejarah Minangkabau.

Pemerintah Hindia Belanda membangun kebun binatang ini pada abad ke-20 dalam bentuk taman bunga bernama Strompark (Taman Bunga). Tempatnya di bukit Malambuang.

Storm adalah nama perancang taman tersebut, Storm Gravenzande, yang saat itu menjadi asisten Residen Agam.

Awalnya taman itu hanya sebuah taman tanpa koleksi binatang. Beberapa koleksi hewan akhirnya ditambahkan ke taman.

Pada tanggal 3 Juli 1929 Strom Park membuat kebun binatang dengan nama Fort De Kock Che Dieren Park atau Kebun Binatang Bukittinggi Dr. J. Hock.

Pada tahun 1935, dibangun replika rumah Gadang dengan sembilan kamar dan paviliun di kanan dan kiri di atas lahan kebun binatang. Replika ini sekarang dikenal sebagai Museum Rumah Adat Baanjuang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat