bdadinfo.com

Big Bos Wardah Wanita Asal Sumbar Penuh Segudang Prestasi dan Pionir Merek Kosmetik Halal - News

Big Bos Wardah Wanita Asal Sumbar Penuh Segudang Prestasi dan Pionir Merek Kosmetik Halal

- Sebagai big bos Wardah Dr. (HC) Dra. Hj. Nurhayati Subakat, Apt. lahir 27 Juli 1950 adalah seorang pengusaha kosmetik dan filantropis Indonesia. Ia merupakan pendiri dan Komisaris Utama PT Paragon Technology and Innovation yang mengelola merek Wardah serta sejumlah merek kosmetik populer lainnya.

Menjadi pionir merek kosmetik halal, perusahaan tersebut menguasai sekitar 30 persen pangsa pasar kosmetik Indonesia dan menjadi perusahaan kosmetik nasional terbesar di Indonesia. Kono Kini Nurhayati Subakat sudah memiliki pabrik yang luasnya mencapai 20 hektar dan karyawan 10.000 orang.

Pada Juni 2022, Nurhayati Subakat dinobatkan sebagai salah satu dari "20 Wanita Paling Berpengaruh" oleh Fortune Indonesia bersama antara lain Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati.

Baca Juga: Partai Demokrat Murka Nasdem Pasangkan Anies dengan Cak Imin, Akbar Faizal: Kita Tunggu Drama Apa Lagi Besok?

Nurhayati lahir di Padang Panjang pada 27 Juli 1950. Ia merupakan anak keempat dari delapan bersaudara keluarga Minang asal Nagari Bungo Tanjung, Tanah Datar.

Ayahnya yakni Abdul Muin Saidi, seorang pedagang dan pimpinan cabang Muhammadiyah di Padang Panjang, sedangkan ibunya bernama Nurjanah.

Ia menjalani masa kecil dan remaja di Padang Panjang. Tamat dari SD Latihan SPG, ia masuk ke Diniyyah Puteri.

Baca Juga: Jika Mega Proyek Kanal Ini Dibangun, Singapura dan Aceh Alami Dampak yang Sangat Berbanding Terbalik, Apa Itu?

Menjelang tahun terakhirnya di pesantren, sang ayah meninggal sehingga ia harus sekolah sambil bekerja membantu ibunya berdagang. Meski demikian, nilai rapornya tetap bagus dan ia diterima di SMA Negeri 1 Padang pada 1967.

Tamat SMA sebagai juara umum, ia diterima di Jurusan Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia menjadi lulusan terbaik S-1 Farmasi ITB saat diwisuda pada 1975. Setahun berikutnya, ia menjadi lulusan terbaik profesi apoteker ITB dan mendapat penghargaan Kalbe Farma Award.

Nurhayati memulai kariernya sebagai apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil, Padang. Pada 1978, ia menikah dengan Subakat Hadi. Ia sempat menjadi apoteker di Bandung sebelum pindah ke Jakarta mengikuti sang suami. Selama lima tahun berikutnya, ia bekerja di perusahaan kosmetik Wella sebagai staf pengendalian mutu.

Baca Juga: Luar Biasa! Bupati Eka Putra Terima Penghargaan TPID Awards Langsung dari Presiden RI

Pada 1985, ia bersama sang suami memulai usaha berbasis industri rumahan. Produk pertamanya adalah perawatan rambut yang dikhususkan bagi hair professional dengan merek Putri.

Produk itu dipasarkan di salon-salon sekitar Tangerang dengan harga yang relatif terjangkau dibandingkan produk sejenis di pasaran. Dalam waktu lima tahun, usahanya telah mempekerjakan 25 orang karyawan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat