bdadinfo.com

Tak Sampai Aceh, Rupanya ini Biang Kerok Jalan Tol Trans Sumatera hanya Tersambung Sampai Jambi - News

Tak Sampai Aceh, Rupanya ini Biang Kerok Jalan Tol Trans Sumatera hanya Tersambung Sampai Jambi/Hutama Karya

 
-Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera menjadi salah satu proyek unggulan yang dibesut oleh pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
 
Jokowi pernah mengatakan bahwa Tol Trans Sumatera akan terhubung dari Lampung sampai dengan Aceh pada tahun 2024 tepat saat masa jabatannya selesai.
 
Namun, kini mendekati tahun 2024 target tersebut diperkirakan meleset. Kementerian BUMN dan Kementerian PUPR sepakat bahwa pembangunan Tol Trans Sumatera akan tersambung sampai Jambi pada tahun 2024.
 
 
Lalu, apa saja sebenarnya biang kerok yang membuat proyek Tol Trans Sumatera meleset dari target?
 
1. Rumitnya Pembebasan lahan
 
Menurut Koordinator Indonesia Toll Road Dedi Herlambang, hal pertama yang menjadi penyelesaian Tol Trans Sumatera adalah sulitnya pembebasan lahan. 
 
Pasalnya di Sumatera masih banyak tanah adat. Pembebasan lahan tidak dilakukan dengan seperti biasanya. Banyak hal yang harus diselesaikan secara adat istiadat untuk pembebasan lahan.
 
 
2. Kurang Pendanaan
 
Dedi juga menilai bahwa butuh dana besar untuk menyelesaikan proyek tol Trans Sumatera. Selama ini, menurutnya banyak sekali investor yang menarik diri karena rumitnya penyelesaian pembebasan lahan di Tol Trans Sumatera. 
 
Di Sisi lain, BUMN yang mendapatkan penugasan menggarap jaringan Tol Trans Sumatera memang butuh dukungan modal dari pemerintah. Namun, penyertaan modal negara alias PMN yang diharapkan sangat terbatas dan rumit proses pencairannya. 
 
Penyertaan modal pemerintah kepada operator jalan tol sangat terbatas. Sehingga, cashflow operator jalan tol terganggu. Sehingga, badan usaha jalan tol tidak dapat melanjutkan pembangunan jalan tol sampai target pada tahun 2024.
 
 
3. Pandemi COVID-19
 
Sementara itu, sebelumnya staf khusus menteri BUMN, Arya Sinulingga menyatakan bahwa target Tol Trans Sumatera yang meleset karena imbas pandemi COVID-19 yang membuat pekerjaan BUMN terhambat. Menurut Arya, hal ini memiliki dampak yang sangat besar, baik terhadap keuangan BUMN maupun juga proses konstruksi. 
 
Arya menyampaikan bahwa pemerintah masih hendak menyuntikkan dana ke PT Hutama Karya sebagai dukungan untuk menyelesaikan proyek JTTS. Pihak BUMN akan menyelesaikan dengan penyesuaian dengan dana yang ada untuk menyelesaikan proyek.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat