- Pesantren Al Zaytun Indramayu menjadi sorotan publik akibat kontroversi yang telah tersebar luas sampai saat ini.
Bahkan, berbagai kontroversi yang terjadi di Pondok Pesantren Al Zaytun seperti salah satunya pada Idul Fitri 1444 Hijriyah, dimana saat itu kontroversi mengenai shaf sholat ied di pesantren Al Zaytun Indramayu, yang tidak memandang perbedaan gender, semakin memperbesar perhatian publik.
Banyak pertanyaan muncul mengenai perbedaan pendidikan di Pondok Pesantren Al Zaytun dengan pesantren lainnya. Secara umum, tidak ada perbedaan yang signifikan.
Baca Juga: Maknai Idul Adha, Daihatsu Berbagi Hewan Kurban ke Masyarakat di Jakarta dan Karawang
Baik di Al Zaytun maupun pesantren lainnya, mereka mengikuti kurikulum Pendidikan Nasional (Diknas) dan Departemen Agama (Depag). Hanya terdapat beberapa hal yang menjadi pembeda, yang mungkin tidak ada di tempat lain.
Salah satunya adalah keseimbangan antara teori dan praktik. Oleh karena itu, berikut ini adalah informasi terkait keunikan dan pendidikan di Pondok Pesantren Ma’had Al Zaytun dibandingkan lainnya.
1. Mengadopsi Pendidikan yang Modern
Baca Juga: Mudah Banget! Inilah 8 Cara Menemukan Nomor IMEI di iPhone atau iPad
Pesantren menjadi tempat tinggal dan sarana untuk menimba ilmu agama bagi santri.
Namun, sistem pendidikan di pesantren ini juga bertujuan untuk membentuk santri yang memiliki pola pikir modern, memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, menghormati nilai-nilai kebangsaan, perdamaian, dan toleransi, serta menjadi seorang muslim yang kaffah.
Konsep "kaffah" di sini mengartikan menjadi muslim secara menyeluruh tanpa kecuali. Sejak santri memulai kehidupan di pesantren, mereka diajarkan untuk mengutamakan ibadah di atas segalanya.
Baca Juga: Hadapi El Nino, Kementan Salurkan Bantuan untuk Petani Lombok Barat
Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu menekankan dua nilai utama, yaitu pengembangan kemandirian dan kesederhanaan dalam diri santri.
Selain itu, pondok pesantren ini juga menekankan orientasi pada program dan prosedur organisasi.