bdadinfo.com

Berikut Riwayat Pendidikan Oknum Dosen Unand, Terduga Pelaku Kekerasan Seksual - News

Ilustrasi

- Kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh seorang dosen Universitas Andalas (Unand) berinisial KC menghebohkan dunia akademik dan khususnya masyarakan Sumatera Barat. Pasalnya, salah satu universitas tertua di Indonesia itu adalah ikon pendidikan kebanggaan ranah Minangkabau yang dikenal alim dan muslim yang taat.

Yang lebih mencoreng nama Minangkabau, ternyata terduga pelaku tindak asusila itu adalah seorang dosen yang mengajarkan nilai-nilai ke-Minagkabau-an kepada mahasiswanya, baik di strata 1 (S1) maupun di strata 2 (S2).

Sebelum kasus ini mencuat, KC dikenal mengajar di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unand di Jurusan Sastra Minangkabau dengan mata kuliah Etnoestetika Minangkabau untuk S1 dan Kajian Budaya Minangkabau untuk S2.

Terduga pelaku KC sendiri adalah alumni SMKI angkatan 88. Setelah itu ia melanjutkan pendidikan seninya ke beberapa universitas, namun hanya menamatkan S1-nya di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Surakarta (kini ISI Surakarta) dengan Jurusan Karawita. Selepas menamatkan studi S1-nya, KC melanjutkan studinya di Jurusan Kajian Budaya di Universitas Udayana dan lulus pada tahun 2004.

Baca Juga: Total Penumpang Angkutan Umum Meningkat Pesat Jelang Libur Nataru, Tembus 29,1 Persen

Tak puas sampai disitu, KC kembali mendalami ilmu budayanya dengan mengambil gelar Doktor di Universitas Udayana dengan disertasi yang berjudul "Upacara Tabut (Tabuik) di Pesisir Sumatera Barat" dan diwisuda pada tahun 2016.

Selain mengajar, KC juga dikenal aktif dalam dunia Randai. Dalam dunia seni pertunjukan asli Minangkabau itu, telah berbagai naskah yang ia tulis dengan nama pena Gombang nan Ceka.

Tak hayal, saat kasus pelecehan seksual hingga pemerkosaan ini viral di dunia maya, tak hanya civitas akademika yang kecewa, namun juga para budayawan Minangkabau yang kerap bersinggungan dengan KC di berbagai pertunjukan seni.

Saat ini, kasus tindakan asusila yang diduga dilakukan KC telah ditangani oleh Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Andalas yang dipimpin oleh dr. Rika Susanti.

Hingga kini, telah terdapat delapan orang yang diketahui menjadi korban dari tindakan keji yang dilakukan terduga pelaku. Bahkan salah satu diantara kedelapan orang tersebut saat ini menderita gangguan psikis setelah menjadi korban pemerkosaan yang diduga dilakukan KC.

Diduga, masih ada korban lain dari tindakan asusila yang dilakukan terduga pelaku KC yang belum muncul kepermukaan maupun belum melaporkan tindakan yang dialaminya.

Kemungkinan itu dapat terjadi karena selama mengajar di Unand, KC kerap kali mengundang mahasiswinya ke rumah dinasnya dengan dalih perbaikan nilai. (*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat