- Kunci jawaban kelas 10 berikut dikutip dari Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA/SMK/MAK karya Suherli, dkk. edisi revisi 2017 Kurikulum 2013.
Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 258 ini memuat materi tentang rekaman lagu Ebiet G Ade, Bimbo, Chrisye, dan Ully Sigar Rusady serta musikalisasi puisi.
Kunci jawaban Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia kelas 10 ini pun menjadi bahan evaluasi untuk menelaah tingkat pemahaman siswa tentang materi tersebut.
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 173: Menafsirkan Teks Cerpen Saat Ayah Meninggal Dunia
Tugas 1
Petunjuk
1. Carilah rekaman lagu Ebiet G. Ade, Bimbo, Chrisye, atau Ully Sigar Rusady. Kamu juga bisa mencari musikalisasi puisi-puisi karya Sapardi Djoko Damono, D. Zawawi Imron, Taufiq Ismail, dan lainnya yang banyak terdapat di internet.
2. Dengarkanlah lagu tersebut, kemudian berikan tanggapanmu tentang musikalisasi puisi tersebut dengan menggunakan tabel berikut. Berikan tanggapanmu, apakah makna puisi menjadi lebih mengena dibanding ketika dibacakan sebagai puisi?
Judul lagu | Penulis Puisi | Penyanyi | Komentar |
Ketika Kaki dan Tangan Berkata | Taufiq Ismail | Chrisye | Makna: Setelah meninggal manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas amal perbuatan yang dilakukan saat masih hidup. Seluruh tubuh manusia akan bersaksi atas apa yang dikerjakan. Pesan itu menjadi semakin menyentuh hati ketika dinyanyikan dengan iringan musik yang sesuai. Pesan penyair juga mudah diingat dan tersebar luas setelah dinyanyikan dibandingkan pesan penyair dalam puisi lain yang tidak dijadikan lagu. |
Berita kepada Kawan | Ebiet G. Ade | Ebiet G. Ade | Makna: Lagu ini ditulis karena terinspirasi dari bencana alam gas beracun di Kawah Sinila, Dieng tahun 1979. Karena bencana alam, banyak yang kehilangan keluarga maupun harta benda. Namun, tidak ada yang tahu penyebab utama bencana itu terjadi. Mungkin bencana alam adalah teguran Tuhan kepada umat manusia karena segala tingkah lakunya yang buruk kepada sesamanya dan alam. |
Balada Tanah Kering | Ully Sigar Rusady | Ully Sigar Rusady | Makna: Kemarau panjang akan mengakibatkan kekeringan ekstrem yang melanda para penghuni desa, terutama petani. Kehidupan penghuni desa akan menjadi sengsara, apalagi angin yang berembus cukup kencang dan kering.
Terkini Lainnya
Artikel Selanjutnya
Tags
Artikel Terkait
Rekomendasi
Terkini
Terpopuler
Kemenangan Jember! Secepatnya Dibangun Konstruksi Pergantian Jalur Kereta Api Pertama di Rute Jawa Tengah ke Jatim, Pemko Siapkan Jalur Alternatif
Pelabuhan Teluk Tapang jadi Simbol Baru Konektivitas Mega-Strategis yang Akan Mengubah Wajah Ekonomi Pasaman Barat dan Hubungkan Sumbar dengan Dunia
Jalan Tol Bumi Raflesia-Sumsel Masih Mimpi! Pembangunan Lanjutan Proyek Jalan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau Dimulai Pada Tahun Depan
6 Jalan Maut di Sumatera Barat, Bisa Mengantarkan Anda Berpulang ke Rahmatullah Jika Pengendaranya Mengantuk!
Sumatera Barat Memanas! Petahana Kepala Daerah Sampai Mantan Rektor Turun Gunung Berebut Kursi Basah Gubernur di Pilkada Sumbar 2024
Padang Jadi Kota Pertama di Sumatera untuk Program Kota Masa Depan Grab Indonesia
Catat! Tenggat Waktunya Juli 2024 Harus Tuntas, 2 Titik Exit Tol Baru Proyek Tol Padang Sicincin Bisa Pangkas Waktu Padang ke Bukittinggi Hanya 1 Jam
Jokowi Sampai Turun Gunung Tekan Tombol Sirine Jalan Tol Baru Bumi Raflesia Sia-sia, Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung Masih Sepi Tak Berarti Apa-apa
Heboh Seruan Boikot Konser Bruno Mars di Jakarta hingga Terancam Gagal, Begini Respons Pihak Promotor
Ketua KNPI Sumbar Nanda Satria Apresiasi Kapolda Temui Keluarga Korban Tewas Afif dan Pendemo, Ajak Semua Pihak Kawal Terus Proses Hukum
|