- Orang Tionghoa dengan masyarakat penduduk Batak Toba, Provinsi Sumatera Utara sama-sama patrilineal patrilocal berjiwa perantau.
Sehingga dapat dikatakan bahwa etnis dari suku Tionghoa dan Batak Toba, Provinsi Sumatera Utara mempunyai kedekatan kultural.
Banyak teori yang mengatakan bahwa leluhur Suku Batak Toba berasal dari Mongolia kemudian turun ke Taiwan lalu Filipina, seterusnya menyebar ke Tanah Toraja pedalaman Kalimantan, dan daerah lingkar Danau Toba.
Apabila teori tersebut benar, maka kedekatan kultural antara orang Tionghoa dan Batak menjadi masuk akal.
Namun, terlepas dari teori tersebut, orang Cina dan Batak memang banyak cocoknya dalam keseharian.
Faktanya orang Tionghoa masuk sampai ke kota-kota hingga kecamatan di Toba. Terdapat satu hal yang menarik.
Baca Juga: Daihatsu Merilis New Terios Terbaru, Kombinasi Keamanan, Kenyamanan, dan Gaya yang Lebih Sporty
Yaitu masuknya etnis Tionghoa ke Tanah Batak melatarbelakangi terciptanya Mie Gomak Batak dengan bumbu andalimannya yang khas.
Etnis Tionghoa masuk ke Tanah Batak khususnya daerah Toba diperkirakan sejak tahun 1930-an.
Waktu itu daerah Toba sudah terbuka ke dunia luar khususnya Sumatera Timur atau Deli Serdang yang sekarang.
Baca Juga: Intip 5 Taman yang Paling Banyak Diminati Wisatawan saat di Kota Medan, Cocok untuk Healing!
Keterbukaan itu adalah buah pembangunan jalan raya Trans Sumatera yang menghubungkan Kota Medan-Siantar- Parapat-Balige-Tarutung-Sibolga.
Pada awal tahun 1920-an orang Tionghoa dari Sumatera Timur khususnya di Kota Siantar adalah yang didatangkan pemerintah Hindia Belanda dari Tiongkok untuk mendukung onderneming atau perkebunan gulanya.