- Ma Huan, seorang sekretaris dari Kekaisaran China yang ikut serta dalam beberapa misi pelayaran Cheng Ho ke Asia dan Afrika, telah meninggalkan catatan berharga mengenai kondisi pulau Sumatera dalam bukunya "Ying Ya Sheng Lan".
Dia mencatat pengalaman-pengalamannya saat mengunjungi Kerajaan Samudera Pasai (Aceh), Aru (Haru-Deli), Nakur (Batak), dan Lide.
Menurut catatan Ma Huan, Kerajaan Samudera Pasai bukanlah sebuah kota yang dikelilingi tembok.
Baca Juga: Berkunjung di Kebun Binantang Tertua di Sumatera: Berlokasi di Bukittinggi
Di dekatnya, terdapat sungai air tawar yang mengalir ke laut, dan airnya pasang surut dua kali sehari.
Muara sungai ini besar dan ombaknya kuat, sering kali menyebabkan kapal tenggelam.
Di sebelah selatan Kerajaan Samudera Pasai, terdapat gunung tinggi sekitar 100 li (50 km), sementara di sebelah utaranya adalah laut.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Toko Komputer di Kota Padang Sumatera Barat, Banyak Laptop Murah dan Bergaransi!
Di sebelah timur, gunung-gunung tinggi dapat ditemukan, dan jika terus ke timur, akan sampai di Kerajaan Aru.
Di pantai barat, terdapat dua kerajaan kecil, Nakur (Batak) dan Lide.
Ma Huan juga mencatat tentang iklim di Samudera Pasai.
Suhu udara berbeda-beda sepanjang tahun, dengan siang hari yang panas dan malam hari yang sejuk seperti musim gugur di Tiongkok.
Musim mengganasnya penyakit malaria dan penyakit tropis lainnya terjadi pada bulan Mei dan Juli.