- Siapa yang tidak mengenal minimarket 7-Eleven atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sevel? Minimarket asal Amerika Serikat ini ternyata pernah menjadi saingan Alfamart dan Indomaret pada masanya.
Meskipun gerainya dulu hanya ada di Jakarta saja, Sevel menjadi salah satu tempat nongkrong favorit anak muda.
Kehadiran waralaba Sevel pada 2009 sempat membuat ramai persaingan bisnis ritel di Indonesia.
Pasalnya Sevel menghadirkan konsep bisnis ritel yang inovatif dan belum berkembang di Indonesia. Hal tersebut menjadi angin segar bagi bisnis ritel di Indonesia.
Sementara itu, ada beberapa alasan mengapa anak muda sangat suka berlama-lama di Sevel.
Sebelum membahas terkait alasan mengapa anak muda menyukai Sevel hingga penyebab Sevel mengalami kerugian dan bangkrut, simak dulu penjelasan terkait sejarah dan perkembangan Sevel di Indonesia.
Sebagai informasi, 7-Eleven atau Sevel merupakan sebuah jaringan minimarket yang berasal dari Amerika Serikat.
Nama 7-Eleven memiliki arti bahwa toko tersebut buka dari pukul tujuh pagi hingga pukul sebelas malam. Sevel sendiri pertama kali didirikan di Kota Dallas pada tahun 1927.
Pada tahun 2005, kepemilikan Sevel dipegang oleh Seven & I Holdings Co, sebuah perusahaan Jepang.
Baca Juga: Tetiba Jadi Kontak Darurat Pinjaman Online? Laporkan Pakai Pasal UU PDP Ini
Diketahui pada tahun 2004 gerai Sevel tersebar di 18 negara, di mana pasar terbesarnya adalah Amerika Serikat dan Jepang. Pada tahun tersebut juga gerai Sevel sudah mencapai lebih dari 26.000 gerai.
Gerai Sevel menawarkan berbagai jenis produk, umumnya makanan, minuman, dan majalah. Bahkan di sejumlah negara, Sevel menyediakan layanan pembayaran tagihan.