bdadinfo.com

Terungkap! 31,9 Persen Warga Indonesia Pakai Pinjaman Online untuk Gaya Hidup, Komisi XI DPR RI Soroti Ini - News

Sebanayak 31,9 persen nasabah melakukan pinjaman online untuk kebutuhan gaya hidup (Freepik)

- Maraknya financial technology (fintech) platform dalam bentuk pinjaman online (pinjol) masih terus berlanjut.

Bahkan, Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi (LPMUBTI) ini juga menjadi sasaran generasi muda untuk memenuhi kebutuhan ataupun hanya sekedar penunjang gaya hidup konsumtif.

Faktanya, berdasarkan hasil survei Jakpat yang dilansir dalam laman DataIndonesia.id pada Rabu (11/10/2023), terungkap bahwa alasan memenuhi keutuhan gaya hidup berada pada posisi tertinggi kedua dari sekian banyak alasan masyarakat melakukan pinjaman online.

Baca Juga: Gagal Terhubung! 2 Proyek Jalan Tol Aceh-Sumatera Utara ini Dikeluarkan Jokowi dari PSN, Ada Apa?

Alasan memenuhi keutuhan gaya hidup ini diakui oleh 31,9 persen masyarakat.

Pemenuhan gaya hidup ini misalnya dalam membeli produk fashion maupun kebutuhan konsumtif lainnya.

Tak sampai di situ, pemenuhan gaya hidup yang kerap dipamerkan juga tak jarang menjadi sasaran para agen pinjaman online untuk menawarkan pinjaman digital kepada masyarakat sebagai jalan membeli barang konsumtif secara terus menerus.

Baca Juga: Piala Dunia U-17 Tinggal Beberapa Minggu Lagi, Kereta Cepat Whoosh Diperkirakan akan Jadi Alat Transportasi Ut

Sementara itu, peringkat pertama ditempati oleh alasan biaya pengobatan darurat, dengan hasil mencapai 37,8 persen.

Adapun peringkat ketiga diduduki oleh alasan melunasi hutang sebagaimana ditunjukkan dengan angka 30,2 persen.

Di sisi lain fenomena ini turut menjadi perhatian Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir, yang menyoroti hubungan gaya hidup hedonis anak muda yang kerap ditampilkan di media sosial dengan jejak digital yang dapat dibaca agen pinjol.

Baca Juga: Tarif Masih Rp0, Ruas Jalan Tol di Sumatera Utara Ini akan Segera Dioperasikan, Jangan Terlewat!

Dikutip pada laman dpr.go.id, Achmad menyebut para agen pinjol dapat menawarkan barang konsumtif termasuk pinjaman lunak.

Hal ini berpotensi menjadi awal mula generasi muda memasuki lingkaran jeratan utang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat