- Sejumlah negara yang tergabung di dalam BRICS (Brazil, Rusia, India, Cina, Afrika Selatan) berencana untuk membuat mata uang baru.
Laporan mengatakan bahwa kelima negara besar ini sedang dalam proses menciptakan kurensi yang tidak bergantung pada dolar maupun euro.
Anggota Parlemen Rusia, Alexander Babakov mengatakan bahwa mata uang baru tersebut akan diamankan dengan emas dan komoditas lain, seperti unsur tanah langka.
Baca Juga: Gempa Bumi Turki Akibatkan Mata Uang Lira Merosot Tajam
Adapun keputusan ini dibuat akibat dari sanksi dan pembatasan yang dikenakan kepada Rusia terkait perangnya dengan Ukraina.
Selain itu, keputusan ini juga berdasarkan strategi pengurangan penggunaan dolar dan melawan dominasi barat.
Namun, Babakov menyatakan bahwa pembahasan lebih lanjut akan dilakukan di KTT BRICS Agustus 2023 nanti.
Baca Juga: Faucet Kripto: Cara Paling Instan Buat Dapetin Mata Uang Kripto
Sebenarnya keinginan untuk menggunakan mata uang tunggal di BRICS sudah ada sejak tahun 2009.
Para pemimpin negara anggota saat itu mengaku ingin berperan di dunia ekonomi. Namun belum terealisasi sampai sekarang.
BRICS adalah akronim yang berawal dari BRIC (Brazil, Rusia, India, Cina), yang tercipta pada tahun 2001.
Rusia memprakarsai pembentukan BRICS. Pada tanggal 20 September 2006, mereka mengadakan Pertemuan antar menteri BRICS yang pertama.
Pertemuan ini diusulkan oleh Presiden Rusia Valdimir Putin, di sela-sela sidang Majelis Umum PBB di New York.
Kemudian Rusia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi BRICS yang pertama, pada 16 Juni 2009 di Yekaterinburg.