- Harga emas mangkin terpuruk pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Harga ini memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut.
Hargha emas masih terjerembab di bawah level psikologis 1.650 dolar AS ketika greenback, malah menguat menjelang pertemuan Federal Reserve.
Sejak penghujung Oktober kemarin, penguatan kembali dialami US Dolar. Lonjakan ini menyusul ekspektasi kenaikan suku bunga.
Baca Juga: Geger KDRT di Depok! Satu Anak Tewas, Ibunya Sekarat
Sebagaimana dilansir dari okezone.com pada Selasa (1/11/2022), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange tergelincir USD4,10 atau 0,25% menjadi USD1.640,70 per ounce.
Dolar AS menguat tajam pada Senin (31/10/2022) dan mendapatkan kembali beberapa kekuatan yang hilang di awal bulan. Peningkatan ini didukung oleh ekspektasi kenaikan suku bunga super besar lainnya pada pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve pekan ini.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,7 persen menjadi 111,5280. Kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS juga mengurangi daya tarik emas.
Baca Juga: Hiburan November, Slank Manggung di Lima Kota Meriahkan Milad ke 39
Pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve dimulai Selasa waktu setempat dan berakhir Rabu (2/11/2022).
Investor menunggu pernyataan Ketua Fed Jerome Powell pada pertemuan tersebut, serta tanda-tanda untuk mengkonfirmasi ekspektasi bahwa bank sentral akan beralih ke kenaikan suku bunga yang lebih kecil setelah kenaikan suku bunga yang diperkirakan sebesar 75 basis poin pada November.
Sementara itu, indeks manajer pembelian (PMI) Chicago terbaru, Chicago Business Barometer, turun menjadi 45,2 pada Oktober dari 45,7 pada September, memberikan emas beberapa dukungan dan menahannya dari kemerosotan lebih lanjut.
Logam mulia lainnya seperti perak dan platinum juga mengalami penurunan. Untuk diketahui, harga perak untuk pengiriman Desember turun 2,8 sen atau 0,15 persen, menjadi ditutup pada 19,119 dolar AS per ounce sedangkan Platinum untuk pengiriman Januari turun 19 dolar AS atau 2,00 persen, menjadi ditutup pada 930,10 dolar AS per ounce.(*)
Sumber: Okezone.com