bdadinfo.com

Nasi Oyek, Santapan Sehat yang Menemani Panglima Besar Jenderal Soedirman Bergeriliya - News

nasi oyek, teman perjuangan Jenderal Sudirman. (Dok Pinterest)

Bagi orang Jawa, tentunya tidak asing lagi dengan jenis makanan yang diberinama Nasi Oyek. Makanan berbahan dasar singkong dengan teknik penyajian di atas pincuk daun pisang dengan taburan kelapa parut  yang telah diolah dengan bumbu rempah atau kadang hanya cukup ditambahi garam.

Untuk mendapatkan rasa Nasi Oyek yang paling nikmat, bisa menggunakan umbi singkong berusia 12 bulan.

Dalam literasi kuliner tradisional disebutkan bahwa daerah Kebumen, Cilacap, dan Banyumas di Jawa Tengah merupakan asal-muasal berkembangnya oyek. Ada pula yang menyebut oyek tak ubahnya tiwul.

Baca Juga: Susah-susah Gampang, Begini Cara Membungkus Nasi Padang yang Rapi untuk Pemula

Tidak diketahui secara pasti kapan oyek mulai dimanfaatkan sebagai makanan. Hanya saja, oyek mulai sering dijadikan makanan pokok pengganti nasi beras di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Saat itu masyarakat kesulitan untuk mendapatkan beras sebagai makanan pokok sehari-hari karena harganya yang tak lagi terjangkau serta langka. Singkong pun kemudian dilirik sebagai bahan makanan pokok pengganti nasi, salah satunya dibuat menjadi nasi oyek.

Pilihan kepada singkong untuk menggantikan beras cukup beralasan karena tanaman ini mudah ditemui terlebih hampir tiap keluarga saat itu menanam singkong di sekitar pekarangan rumah atau kebun mereka.

Baca Juga: Intip Menu Oishii Cafe, Restoran Jepang di Padang yang Suguhkan Sajian Negeri Sakura Otentik!

Nasi Oyek pun ikut menjadi saksi bisu perjuangan, seorang tokoh pahlanwan nasional sekaligus Panglima Besar TNI Jenderal Besar Soedirman.

Nasi Oyek menjadi teman jenderal Soedirman keluar masuk hutan dalam menjalankan taktik perang gerilya menghadapi agresi militer Belanda di era 1948-1949.

Nasi Oyek
Nasi Oyek (Dok indonesia.go.id)

Nasi oyek jadi makananan kesukaan sang jenderal ini dikisahkan oleh Abu Arifin, Ajudan II Jenderal Soedirman, dalam buku Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman: Pemimpin Pendobrak Terakhir Penjajahan di Indonesia; Kisah Seorang Pengawal, ketika berada di daerah Kediri, Jawa Timur, Desember 1948.

Baca Juga: Penginapan Parkside Nuansa Maninjau Resort Dekat dengan Tempat Wisata Terindah Agam 

Kala itu, Jenderal Soedirman bersama pasukannya terdesak masuk ke dalam hutan rotan di wilayah tersebut.

Arifin yang saat itu berpangkat kapten mengatakan pasukan mengalami kelelahan dan kelaparan luar biasa karena dikepung pasukan Belanda di sekitar hutan. Bahkan, logistik pasukan sudah tidak mendukung untuk tetap bertahan di dalam hutan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat