- Brand mewah asal Italia, Giorgio Armani, saat ini menjadi favorit kalangan kelas atas alias crazy rich di berbagai belahan dunia.
Para Crazy Rich pun rutin berkumupul di markas Giorgio Armani di Milan, Italia, untuk menyaksikan peragaan busana terbaru merk mewah tersebut.
Namun, tak banyak yang tau, sang founder yang namanya juga menjadi nama brand tersebut, Giorgio Armani, menggunakan pendekatan androgini dalam desain pakaian miliknya.
Baca Juga: Bikin Minimarket Tambah Ramai, Inilah Barang dengan Keuntungan Kecil Namun Banyak Dicari Pembeli
Giorgio Armani lahir di kota kecil Piacenza, Italia, 11 Juli 89 tahun silam. Dia dikenal sebagai sosok yang mempopulerkan gaya androgini di dalam dunia fashion.
Dalam pendekatan gaya busana yang ia rancang, Giorgio Armani menampilkan sisi feminim dalam busana pria dan maskulin pada pakaian perempuan.
Dilansir dari laman Britanica, Sabtu, 14 Oktober 2023, Giorgio Armani mengaku penggunaan pendekatan Androgini membuat citra wanita makin menguat.
"Saya adalah orang pertama yang melunakkan citra pria, dan menguatkan citra wanita. Saya mendandani pria dengan pakaian wanita, dan menyematkan kekuatan pria yang diinginkan dan dibutuhkan wanita (pada busananya)," kata Giorgio Armani.
Dilansir dari Online Etymology Dictionary, Androgini adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan pembagian peran yang sama dalam karakter maskulin dan feminin pada saat yang bersamaan.
Istilah ini berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu ανήρ (anér, yang berarti laki-laki) dan γυνή (guné, yang berarti perempuan) yang dapat merujuk kepada salah satu dari dua konsep terkait tentang gender.
Artinya pencampuran dari ciri-ciri maskulin dan feminin, baik dalam pengertian fashion, atau keseimbangan antara "anima dan animus" dalam teori psikoanalitis.
Kata Androgini muncul pertama kali dalam bahasa Inggris pada 1552. Kata ini juga diklaim diciptakan oleh Prof. Sandra Bem. Meski begitu, klaim tersebut tidak pernah terbukti.