- Heinz von Foerster, seorang ilmuwan dan filsuf asal Austria, dikenal karena prediksinya tentang pertumbuhan populasi manusia pada abad ke-20.
Pada tahun 1960, Foerster membuat prediksi yang cukup kontroversial, menyatakan bahwa populasi manusia akan meningkat secara dramatis, menciptakan tekanan yang tidak dapat diatasi pada sumber daya alam dan lingkungan.
Dia menguraikan bahwa jika pertumbuhan populasi manusia terus meningkat tanpa terkendali, diproyeksikan bahwa pada tahun 2026, bumi akan mencapai batas maksimumnya dalam menopang kehidupan.
Sekarang, saat ini, prediksi Foerster terbukti cukup akurat, dengan populasi dunia meningkat menjadi lebih dari 8 miliar manusia.
Sejak awal abad ke-20 hingga saat ini, jumlah manusia telah melonjak secara signifikan, meningkat lebih dari dua kali lipat dalam kurun waktu sekitar enam dekade. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang bagaimana manusia dapat berkelanjutan hidup di planet yang memiliki sumber daya terbatas.
Meskipun prediksi von Foerster telah menimbulkan banyak perdebatan, banyak ilmuwan percaya bahwa kemajuan teknologi dan inovasi dalam produksi makanan serta pengelolaan sumber daya dapat mengatasi tantangan yang dihadapi oleh pertumbuhan populasi.
Mereka optimis bahwa manusia dapat menemukan solusi untuk masalah ini dengan cara yang tidak merusak lingkungan dan keberlangsungan hidup.
Namun, penting untuk mempertimbangkan bahwa tekanan pada sumber daya alam dan lingkungan masih menjadi masalah yang serius.
Meskipun teknologi telah membantu dalam meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, kita masih dihadapkan pada tantangan seperti perubahan iklim, penurunan biodiversitas, dan kerusakan lingkungan lainnya.
Foerster menyarankan agar langkah-langkah diambil untuk mengatur kelahiran dan menekan pertumbuhan populasi. Salah satu rekomendasinya adalah untuk menerapkan pajak pada keluarga yang memiliki lebih dari dua anak.
Baca Juga: PDGI Pesisir Selatan Salurkan Bantuan di Kampung Nelayan Nagari Koto Nan Tigo
Meskipun ide ini kontroversial dan tidak selalu diterima secara luas, hal itu menunjukkan kebutuhan untuk mempertimbangkan implikasi jangka panjang dari pertumbuhan populasi yang cepat.