bdadinfo.com

Sambut Hari Kartini dengan Nonton Lagi Sinetron Jadul Air Mata Ibu, Kisah Perjuangan Wanita dengan Latar Sumatera Utara - News

Sinetron jadul Air Mata Ibu yang dibintangi Raslina Rasidin (Multivision Plus)

- Hari Kartini yang jatuh pada 21 April dirayakan sebagai momen perjuangan pergerakan kaum wanita.

Perayaan tersebut sebagai tanda bahwa wanita dapat memiliki kontribusi di masyarakat layaknya pria.

Untuk merayakannya, terdapat salah satu sinetron jadul yang mengisahkan tentang perjuangan seorang wanita, judulnya adalah Air Mata Ibu.

Baca Juga: Man City vs Chelsea: Gol Semata Wayang Bernardo Silva Bawa The Cityzen Melaju ke Babak FInal Piala FA 2023/2024

Air Mata Ibu merupakan sinetron produksi Multivision Plus yang ditayangkan antara tahun 1998 hingga 1999.

Sinetron tersebut dibintangi oleh nama-nama besar seperti Raslina Rasidin, Tabah Penemuan, Eeng Saptahadi, Gunawan Sudradjat hingga Vira Yuniar.

Sinetron ini cukup menarik karena pada awal episode ditunjukkan pemandangan desa Tongging yang berada di Sumatera Utara.

Baca Juga: Peta Harta Karun Emas Murni di Pulau Sulawesi Diburu Ribuan Penambang Liar yang Rakus dari Pelosok Tanah Air

Kisah ini bermula dari seorang wanita bernama Nina (Raslina Rasidin) yang tinggal bersama suaminya bernama Padan (Tabah Penemuan).

Kehidupan mereka yang damai tiba-tiba berubah karena kehadiran sosok wanita bernama Retta (Elvara Jandini) dan abang Padan yang bernama Joni (Eeng Saptahadi).

Retta dan Joni mempengaruhi Padan supaya menjauhi dan membenci Nina atas segala kejadian yang ada.

Baca Juga: Peta Harta Karun Zaman Belanda yang Berada di Sumatera Barat! Ada Berkilo-kilo Emas Tersebar di Beberapa Titik

Nina bahkan harus menghadapi pahitnya kehidupan usai menghabisi suaminya sendiri.

Sejak saat itulah kisah Nina dalam perjuangannya sebagai seorang wanita dimulai pada saat mendekam di penjara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat